LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Ratusan pesilat PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate), geruduk Mapolres Mojokerto Kota, Kamis (9/3/2023). Mereka menuntut agar petugas kepolisian segera menuntaskan kasus penganiyaan yang dialami anggotanya.
Pantauan di lokasi, massa tiba di kantor Polres Mojokerto Kota sekitar pukul 20.50 WIB. Mereka datang dengan mengendarai motor dengan memakai atribut serba hitam.
Masa PSHT yang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur tersebut untuk menuntut keadilan perihal kasus penganiayaan yang dialami anggotanya yang sampai saat ini belum terungkap.
Salah satu peserta aksi, Yanto mengatakan, setidaknya ada empat kasus penganiayaan yang sampai saat ini belum terselesaikan.
“Tujuan kami kesini pak, satu kasus dawar belum terselesaikan dua kasus gedeg belum terselesaikan tiga kasus kemlagi belum terselesaikan empat kasus jetis belum terselesaikan, empat kasus belum terselesaikan pak. Kita sebagai orang bawah kita merasa SH Terate ini dikucilkan pak,”ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kasatsamapta AKP Heru Agung Leo Afera mengungkan, jika pihak kepolisian sudah menangani kasus penganiayaan tersebut.
“Saat ini yang kami tangani adalah dawar blandong dan gedeg, kami sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi sebanyak enam orang”, imbuhnya.
Menurut Heru, tidak adanya saksi pada saat kejadian menjadi salah satu kendala untuk mengungkap kasus dugaan penganiayaan tersebut.
“Tidak ada saksi yang melihat jelas pelakunya dan ciri-ciri pelakunya, sehingga saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut yang dialami dari PSHT,” pungkasnya. (Arv/Bal).