Lenterainspiratif.com | Cianjur – Tujuh gadis asal Cianjur ini dieksploitasi sebagai pekerja seks komersil (PSK). Lebih mirisnya lagi ke 7 gadis ini merupakan anak di bawah umur.
Ganjar Ramadhan Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat meminta Pemkab Cianjur lebih serius mengentaskan kemiskinan dan menjamin pendidikan untuk anak-anak Cianjur.
Tuju remaja tersebut mudah sekali di terbujuk dengan di iming-imingi pekerjaan karena kondisi perekonomiannya belum sejahtera ditambah lagi merek terbilang kurang dalam mengenyam bangku pendidikan.
“Ada dua masalah yang harus diselesaikan untuk mencegah kejadian serupa, ekonomi masyarakat diperbaiki dan jaminan pendidikan. Rata-rata lama sekolah harus ditingkatkan, terutama di wilayah selatan,” ujar Ganjar kepada wartawan, Senin (29/6/2020).
Ganjar juga memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan orang luar yang memberikan tawaran pekerjaan dengan iming-iming gaji yang besar tanpa sebuah kejelasan yang pasti.
“Kita harus sama-sama melindungi keluarga dan lingkungan dari oknum atau pelaku prostitusi yang ternyata malah menjadikan gadis di Cianjur sebagai pekerjaan seks,” tegas Ganjar.
Di sisi lain, Herman Suherman Plt Bupati Cianjur, mengaku prihatin dengan adanya gadis Cianjur yang menjadi korban eksplorasi seks di Jakarta.
Herman menuturkan pihaknya juga akan sesegera mungkin memproses kasus ini dan mencari data ke 7 anak tersebut untuk dibawa ke Cianjur kemudian diberi pembinaan.
“Untuk langkah awal, pasti pembiayaan dan pemulihan secara psikologi. Selanjutnya kami cari tahu permasalahan mereka sampai terbujuk ke Jakarta apa saja, jika masalah ekonomi nanti kami akan bantu. Untuk pendidikan kami akan siapkan solusinya, apakah nanti melanjutkan di sekolah formal atau sekolah penyetaraan di PKBM,” papar Herman.
“Kami juga tidak akan tinggal diam, dan membiarkan anak-anak kami jadi korban eksploitasi lagi di luar daerah,” ujarnya. ( tim)