DaerahPeristiwa

Tragis ! Gadis Muda Tewas Saat Naiki Kuda

×

Tragis ! Gadis Muda Tewas Saat Naiki Kuda

Sebarkan artikel ini
Foto: saat korban di evakuasi

Foto: saat korban di evakuasi

Blitar – sungguh naas nasib seorang gadis bernama Dia Rahmawati (19) warga Kalisangrah RT 25/RW 06 Desa Sumberboto, Donimulyo Kabupaten Malang, yang tewas saat menaiki kuda yang hilang kendali di Hutan Pinus Gogoniti Kesamben Blitar pada Minggu 12/8/2018.

Kasatreskrim Polres Blitar AKP Rifaldhy Hangga Putra menjelaskan bahwa, korban bermula berkunjung bersama keempat temanya, ke Gogoniti sekitar pukul 14.45 wib. Korban kemudian naik kuda warna putih yang disewakan di area wisata itu dengan didampingi pawang kuda bernama Karudin, Namun karena korban bilang sudah terbiasa naik kuda dan memelihara kuda korban meminta pawang melepaskan tali kekang kuda yang sebelumnya dipegangnya. Korban pun menunggang kuda putih sendirian mengelilingi hutan pinus seluas 2,5 hektare. Bahkan hingga dua putaran.

masih kata Rifaldhy, Selanjutnya korban menunggangi kuda lain berwarna coklat. Pawangnya bernama Moh Mukson (34). Awalnya Mukson memegangi tali kekang di samping kuda yang berjalan pelan. Sementara korban memegang tali kendali.namun Saat menuju tempat parkir, korban minta pawang melepas tali kekang yang dipegangnya. Kembali korban bilang sudah biasa naik kuda. Namun tiba-tiba kuda berlari kencang. Korban tidak bisa mengendalikan.

“Pawang Mukson lalu berteriak pekak kendali, pekak kendali!. Tapi rupanya korban panik. Terpelanting jatuh ke kanan dari punggung kuda. Sementara posisi kaki masih tersangkut tali pelana punggung kuda sebelah kanan. Kepala dan badan korban terseret di bebatuan yang mengakibatkan tewas seketika,” beber Rifaldhy.

Melihat hal itu,  Mukson berlari mengejar kuda. Dia berhasil menghadang dan meraih tali kekangnya. Namun, kekuatan Mukson tak sebanding dengan kuda piaraannya. Muksonpun terseret di jalan berbatuan sejauh 50 km. Dia juga mengalami luka serius di tangan dan kakinya.

“Kedua korban dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Namun korban perempuan meninggal, keluarganya menolak divisum. Mereka sudah membuat surat pernyataan. Pagi ini jenazah dibawa ke rumah duka di Malang,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *