Jawa TimurPeristiwa

TPQ Tempat Ustadz Diduga Cabuli Murid Sesama Jenis Ditutup

×

TPQ Tempat Ustadz Diduga Cabuli Murid Sesama Jenis Ditutup

Sebarkan artikel ini
TPQ, Mengajar, Pencabulan, Sesama Jenis, Mojokerto
Kodisi TPQ tempat RD mengajar

TPQ, Mengajar, Pencabulan, Sesama Jenis, Mojokerto
Kodisi TPQ tempat RD mengajar

Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Tempat Pendidikan Al-Quran (TPQ) tempat mengajar Ustadz RD (40) di Kecamatan Sooko, Mojokerto ditutup oleh warga sekitar. Hal ini tak lepas dari dugaan pencabulan sesama jenis terhadap 3 muridnya mencuat.

Pantauan lenterainspiratif.id pada Selasa (28/6/2022) siang, nampak tidak ada aktivitas apa pun di lembaga pendidikan keagamaan tersebut.

Di bagian depan TPQ, terdapat sebuah rumah yang ditinggali RD bersama istri dan kedua anaknya. Namun, rumah tersebut juga tampak sepi.

Kepala Dusun setempat mengatakan, setelah dugaan tindakan asusila ini mencuat ke masyarakat sekitar, aktivitas mengaji di TPQ tersebut diberhentikan.

Sebelumnya, ia mendapat laporan dari orang tua salah satu korban pada akhir bulan April 2022. Setelah itu, ia kemudian meneruskan laporan orang tua korban ini kepada Kepala Desa setempat.

“Saya mendapat laporan dari orang tua korban sebelum hari raya Idul Fitri. Saya langsung lapor ke kepala desa,” katanya.

Rencananya, dirinya akan memfasilatasi pertemuan antara orang tua korban dan terduga pelaku untuk bertemu agar persoalan tersebut tidak semakin keruh.

Namun belum sempat menggelar pertemuan, orang tua korban melaporkan terduga pelaku ke kepolisian terlebih dahulu.

“Harapannya korban nanti bagaimana, rencananya mau saya ketemukan di kantor desa atau masjid dengan tokoh-tokoh desa, dan saya lapor dulu ke pimpinan (kepala desa). Tapi belum ketemu, orang tuanya sudah melaporkan Polres,” ungkap kepala dusun itu.

Setelah itu, ia langsung bertindak mengumpulkan berbagai pihak untuk mencarikan solusi atas masalah yang ramai diperbincangkan warganya.

Pertemuan digelar di kantor desa setempat dengan dihadiri Perangkat Desa, Karang Taruna, Bhabinkamtibmas, dan terduga pelaku ustaz RD.

Dalam pertemuan itu, kata Kepala Dusun, sebagian warga dan orang tua korban menyampaikan aspirasi agar TPQ tempat RD mengajar ditutup.

“Pemdes, Bhabinkamtibmas, dan masyarakat bekerja sama menyelesaikan persoalan ini dengan kondusif. Sudah kita kirim undangan (surat penutupan),” jelasnya. (Diy)