Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Agar penyaluran prohy terhadap masyarakat ini tepat sasaran dan sesuai program pemerintah, Pemkab)Mojokerto melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) membentuk Forum Corporate Social Responsibility (CSR), Rabu (5/7/2023).
Focus Group Discussion (FGD) digelar untuk membahas pembentukan Forum CSR ini. Acara yang berlangsung di Pendopo Graha Maja Tama (GMT) Pemkab Mojokerto itu dihadiri 71 peserta dari kalangan perwakilan perusahaan, LSM dan Akademisi.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, forum CSR ini dibentuk agar bantuan yang dikeluarkan perusahaan dapat selaras dengan program pemerintah daerah dan tepat sasaran.
“Sehingga bantuan CSR itu bisa menyelesaikan permasalah sesuai program prioritas pemerintah,” ucapnya, Rabu (5/7/2023).
Ikfina berharap agar program CSR yang disalurkan tidak bersifat konsumtif. Melainkan bantuan yang bersifat menunjang kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
“Jadi tidak hanya bantuan yang sekali habis, tapi kita harus membangun masyarakat kita bisa mandiri secara ekonomi,” tukasnya.
Senada dengan Bupati, Kepala Dinas Bappeda Kabupaten Mojokerto Bambang Eko Wahyudi menyampaikan jika forum CSR ini dibentuk agar memberi motivasi para perusahaan agar lebih aktif dalam menyalurkan program tanggung jawab masyarakat.
“Jadi sifatnya lebih ke penghimpunan para pengusaha agar termotivasi dalam memberikan CSR ke masyarakat sekitar,” ucapnya saat dikonfirmasi LenteraMojokerto, Rabu (5/7/2023).
Bambang menegaskan jika tugas forum CSR ini bukanlah menghimpun dana tanggung jawab sosial perusahaan (TSP), melainkan informasi program pemerintah yang bisa menerima bantuan CSR.
“Forum CSR ini bukan untuk menghimpun uang dari perusahaan, melainkan untuk memberikan informasi program pemerintah yang membutuhkan bantuan CSR,” tuturnya.
Kedepannya, lanjut Bambang menjelaskan, Forum CSR ini akan memberikan informasi adanya peluang penyaluran bantuan TSP. Kemudian, perusahaan yang bersedia menurunkan program CSR ini akan membentuk panitia penyaluran sendiri dan menyerahkan bantuan ke masyarakat yang membutuhkan. Setelahnya, perusahaan tersebut akan membuat laporan melalui website CSR yang sudah disediakan BAPPEDA.
“Lagipula, di Forum CSR ini tidak ada bendahara. Sifatnya hanya informatif dan koordinatif. Misalnya ada suatu desa membutuhkan bantuan pembangunan jalan, nanti forum csr ini memberikan informasi ke perusahaan. Setelahnya, ya perusahaan itu yang membentuk panitia penyaluran (bantuan CSR)nya,” pungkasnya.
Dalam FGD kali ini dibentuk Tim Formatur untuk menyusun anggota forum CSR yang akan dibentuk. Adapun anggota tim formatur diantaranya, Andi dari PT Cipto Oggi Furindo, Syaiful Amin dari PT LNK, Bambang dari Apindo, Julian perwakilan PT MBI dan Wahyudi perwakilan Bank BNI.
Selanjutnya, Pipit Sari dari kalangan akademisi Universitas Islam Majapahit dan Andung dari LSM Aliansi Air. (Diy)