Untuk mewujudkan target itu, KPU akan semakin menggencarkan sosialisasi dan pendidikan pemilih langsung ke masyarakat.
“Target kita (partisipasi masyarakat) 90 persen. Kegiatan hari ini merupakan salah satu upaya kita untuk mewujudkan itu,” ucapnya.
Selain terjun secara langsung, KPU Kabupaten Mojokerto juga akan mengerahkan badan AdHoc-nya agar semakin gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat. Selain itu ia juga mengajak media massa berperan aktif mensosialisasikan serta memberi pendidikan kepada calon pemilih.
“Peran media sangatlah penting sebagai edukasi, sosialisasi dan kontrol publik dalam mensukseskan pemilu 2024,” pungkasnya.
Dalam data KPU, lanjut Muslim memaparkan, partisipasi masyarakat Kabupaten Mojokerto dalam Pilkada terus mengalami kenaikan. Di tahun 2015, partisipasi masyarakat mencapai 69 persen, kemudian di tahun 2020 naik menjadi 78 persen.
Berbekal catatan positif itu, Mulim percaya diri dalam Pilkada tahun ini target 90 persen partisipasi masyarakat bisa tembus.
’’Saya kira pilkada bisa lebih tinggi dari pemilu karena atmosfer politiknya lebih dekat,’’ pungkasnya. (diy)