Lenterainspiratif.id | Jakarta – Sebagai umat islam kita diwajibkan untuk melaksanakan shalat lima waktu mau bagaimanapun kondisinya maupun dimanapun tempatnya.
Pada saat bepergian jauh pun kita tetap diwajibkan shalat lima waktu. Selain mengacu pada masjid terdekat, arah kiblat biasanya ditentukan dengan kompas.
Tapi juga banyak cara lain untuk menentukan arah kiblat dengan sejumlah cara. Berdasarkan beberapa sumber yang dihimpun oleh Lenterainspiratif.id ada tiga cara menentukan arah kiblat yakni dengan metode berikut ini
1. Menggunakan benda tegak
Matahari akan melintas tepat di atas Ka’bah dua kali setiap tahun jika dari posisi Indonesia yaitu tanggal 28 Mei dan 16 Juli di Indonesia Barat, atau 29 November dan 14 Januari di Indonesia Timur. Momen istiwa a’dham atau rashdul qiblah ini menjadi saat yang tepat untuk memverifikasi arah kiblat.
menggunakan benda tegak misal kusen jendela. Arah kiblat ditentukan dari bayangan yang jatuh pada waktu tertentu dari benda yang tegak. Setelah itu, bisa dibuat garis barisan sholat baru sesuai arah yang ditentukan.
2. Menggunakan GPS
Penentuan arah kiblat salat juga bisa menggunakan Global Positioning System (GPS). Teknologi GPS memanfaatkan informasi yang diperoleh berbagai satelit.
Dengan dasar informasi yang akurat, kita bisa melihat titik koordinat Ka’bah di Makkah yang lengkap. Hasilnya, tak perlu ragu menentukan arah kiblat saat salat.
3. Manfaatkan aplikasi
Menggunakan aplikasi adalah cara paling modern dan banyak digunakan di zaman sekarang. Saat ini tersedia banyak aplikasi yang bisa membantu menentukan arah kiblat, misalnya Qibla Compass, Qibla Finder, Arah Kiblat, atau Qibla Connect yang berbasis Android atau iOS.
Aplikasi memang memudahkan pengecekan arah kiblat tiap tahun. Namun sangat disarankan melakukan update atau memeriksa akurasi aplikasi sehingga hasilnya meyakinkan. ( tim )