DaerahJawa Timur

Terungkap, Siswi SMA Di Mojokerto Jajakan Diri Segini Tarifnya

Terungkap, Siswi SMA Di Mojokerto Jajakan Diri Segini Tarifnya
Foto : Mucikari saat diamankan
Terungkap, Siswi SMA Di Mojokerto Jajakan Diri Segini Tarifnya
Foto : Mucikari saat diamankan

Lenterainspiratif.com | Mojokerto – Dua gadis cantik yang masih duduk di Sekolah Menengah Atas di Mojokerto harus berurusan dengan pihak kepolisian lantaran menjajakan dirinya, ketika ditangkap pelaku tengah berada di sebuah penginapan yang berada di wilayah Pacet, Mojokerto.

Ia telah disiapkan oleh seorang germo untuk memberikan pelayanan threesome pada seorang pelanggan.

Kasusu prostitusi ini terungkap ketika penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Mojokerto berhasil membongkar kasus protitusi online yang melibatkan 2 orang pelajar.

Dua pelajar yang terlibat ini masih sekolah, berusia 16 dan 18 tahun dan berasal dari sekolah yang berbeda satu sekolah di wilayah Mojokerto dan satu lagi di Jombang

Kedua ‘ayam abu-abu’ itu sengaja disiapkan muncikari untuk melayani seks komersial bertiga atau threesome, sesuai pesanan pelanggan.

Tersangka yang ditangkap dalam bisnis esek-esek tersebut yakni Sofyan Maulana (18) warga Desa/ Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto dan Muhammad Agung Mulyono (20) warga Desa Wonorejo, Kecamatan Trowulan, Mojokerto

Kapolres Mojokerto, AKBP Dony Alexsander, menjelaskan sesuai pesanan konsumen, dua wanita itu disiapkan untuk pesta seks di salah satu hotel yang berada di daerah wisata Pacet. Namun saat itu, baru satu wanita yang stand by di lokasi penginapan.

“Satu orang perempuan (Siswi SMA) baru hadir lalu satu cewek menyusul. Nah ini yang akan diberikan dan disuguhkan kepada para lelaki hidung belang untuk melakukan hubungan layaknya suami istri dari muncikari kepada pemesan,” ungkapnya di Mapolres Mojokerto, Rabu (7/10/2020).

Pihak kepolisian akan terus melakukan proses penyelidikan kasus prostitusi online yang melibatkan anak dibawah umur.

“Namun dalam proses penyidikan Satreskrim tidak berhenti di sini akan melakukan pengembangan jaringan- jaringan yang lain agar nantinya wilayah hukum Kabupaten Mojokerto bebas pelanggaran-pelanggaran sangat tidak bermoral ini,” jelasnya.

Tersangka mucikari mengaku baru sekali ini melakukan praktek prostitusi online, sehingga polisi akan terus melakukan pengembangan kasus.

“Kita bisa buka semuanya sudah berapa kali atau sudah berapa wanita ataupun anak-anak di bawah umur yang sudah dilakukan atau dieksploitasi oleh yang bersangkutan untuk memberikan keuntungan kepada muncikari tersebut,” bebernya.

Kasat Peskrim Polres Mojokerto AKP Rifaldy Hangga Putra, menjelaskan pengungkapan kasus prostitusi online yang melibatkan anak sekolah ini bukan dari hasil undercover buy. Namun laporan masyarakat yang resah adanya praktik maksiat di wilayahnya.

“Dari info masyarakat kita penyelidikan di hotel-hotel Pacet,” terangnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, gadis muda yang terlibat bisnis esek-esek itu merupakan seorang siswa kelas XII yang masih berusia 18 tahun, ia bersekolah di Mojokerto, siswi ini terkenal sangat tertutup dengan teman-temannya.

“Dia itu (Korban, Red) tertutup banget tidak pernah cerita saat di tongkrongan. Iya memang punya masalah keluarga dan ekonomi,” ujar temannya yang menolak namanya disebut karena privasi.

Rekan korban mengaku tak menyangka bahwa sahabatnya bisa terjerumus kasusu prostitusi.

“Saya tahu dari kemarin ada kasus ini ya gak menyangka banget, kondisnya dia biasa sih masih syok saja karena ada persoalan ini,” tutupnya.

Dua sisiwi ini ditawarkan melalui media sosial Facebook, yang kemudian dilanjutkan dengan chat WhatsApp, mereka dipatok dengan harga Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta dengan durasi pelayanan selama tiga jam. ( lai)

Exit mobile version