Lenterainspiratif.id | Banyuwangi – Fakta menarik muncul dari pengakuan para pelaku bisnis prostitusi online (balon online) di Banyuwangi. Selain hasilnya yang lumayan menjanjikan, pelaku bisnis ena-ena ini mengaku pernah melayani 12 pelanggan per hari.
Salah satunya seperti yang diungkapkan AS (28) mantan DJ di Bali yang terjun di dunia prostitusi online, ia mendapatkan hasil yang melimpah dari bisnis ini, bahkan tak jarang ia melayani 12 pria hidung belang per harinya.
“Awal-awal itu lumayan hasilnya. Sehari rata-rata aku bisa melayani 10 sampai 12 orang. Semuanya short time, meskipun badan pegal semua rasanya,” ucap AS, Minggu (6/3/2022).
Untuk tarif yang dipatok pun cukup bervariasi mulai dari harga Rp 500 ribu sekali kencan short time, dan Rp 1,5 juta untuk tarif long time. Dari pengakuan pelanggan mereka merasa puas setelah wik-wik dengan AS.
“Ya bisa hitung sendiri ya berapa hasil saya sebulan. Tapi itu waktu baru dan sedikit lebih muda dari saat ini,” katanya.
“Waktu di Bali dulu, pendapatan nge-DJ sekitar Rp 9 juta per bulan. Itu belum termasuk tips. jadi kalau dibanding bisnis yang sekarang, ya lebih besar yang sekarang. Tinggal dikalikan saja, dan enak,” tambah AS.
Namun AS menyebut jika dirinya tak melayani tamu sebanyak sebelumnya. Sehari, AS mengaku maksimal hanya melayani tiga pria saja. Selain karena kerab kelelahan saat diranjang. AS mengaku lebih selektif karena sering ditawar dengan harga murah dan ada beberapa pria yang kasar saat berhubungan.
“Sekarang ada cewek yang tarifnya Rp 175 ribu sudah termasuk hotel. Nah. ini yang merusak. Saya juga bingung kok berani pasang harga segitu. Kalau aku tetap pakai harga biasa, kalau pelanggan puas kan mereka kembali lagi,” tutupnya.
Sementara D (30) mengaku tak banyak melayani tamu. Selain dirinya memiliki suami, dia juga punya pacar. Dia mematok harga 300 sampai 500 rupiah saat short time.
“Pacar selalu kontrol saya di mana. Akhirnya main kucing-kucingan. Paling banyak ya 2 orang atau bisa lebih jika pacarku pulang ke rumah istrinya,” katanya.
“Kalau kepepet yang harga Rp 300 Ribu oke. Tapi kalau di bawah itu ogah. Capek soalnya,” pungkasnya. (Suf)