Jawa TimurKriminal

Terungkap, Ibu Pembuang Bayi Prematur di Makam Pasuruan Ternyata Berusia 15 Tahun

Terungkap, Ibu Pembuang Bayi Prematur di Makam Pasuruan Ternyata Berusia 15 Tahun

Terungkap, Ibu Pembuang Bayi Prematur di Makam Pasuruan Ternyata Berusia 15 Tahun

Lenterainspiratif.id | Pasuruan – Perempuan berinisial T (15) ibu pembuang bayi prematur di Makam Desa Watulumbung, Lumbang, Kabupaten Pasuruan akhirnya diamankan polisi.

“Tadi malam kita lidik dan mendapatkan informasi tentang ibu bayi, lalu kita amankan,” kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo, Senin (27/12/2021).

Diketahui rumah pelaku yang masih berstatus sebagai seorang pelajar itu tak jauh dari lokasi penemuan bayi.

“Dia baru melahirkan, masih lemas, masih dirawat . Belum bisa diminta keterangan. Statusnya masih saksi,” jelasnya.

Adhi mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui ayah bayi yang dibuang itu.

“Cowoknya belum diamankan masih pengembangan. Diduga ia juga masih di bawah umur dan warga setempat,” jelas Adhi.

Sebelumnya, Warga Desa Watulumbung, Lumbang, Kabupaten Pasuruan digemparkan dengan temuan sosok bayi berjenis kelamin perempuan di sebuah kuburan di Pasuruan.

Bayi tersebut pertamakali ditemukan oleh Keswono (39) di Makam Bujuk Karjeleg. Saat itu ia yang sedang memperbaiki makam saudaranya mendengar suara tangisan bayi.

“Tadi padi sekitar pukul 07.30 saya ke makam. Tiba-tiba mendengar suara bayi menangis,” kata Keswono, Minggu (26/12/2021).

Keswono mengatakan, setelah ia mendengar suara tangisan tersebut, lantas mencari sumber suara. Akhirnya di sebelah timur makam ia menemukan sosok bayi perempuan.

“Saya langsung bawa ke rumah bidan desa,” terangnya.

Kapolsek Lumbang AKP Nanang Abidin menjelaskan bayi yang ditemukan diduga baru dilahirkan kemudian ditinggalkan orang yang tak bertanggung jawab di makam. Berat bayi itu 2 kilogram, panjang 41 sentimeter, dengan lingkar kepala 29 centimeter dan lingkar lengan 8 sentimeter.

“Bayi itu dibawa ke RSUD Grati untuk mendapatkan perawatan karena bidan khawatir tak bisa menangani sebab bayi itu prematur,” terang Nanang. ( suf )

Exit mobile version