Jawa TimurPeristiwa

Terungkap, Dua Bakteri Ini Jadi Pemicu Kasus Keracunan Masal di Jombang

×

Terungkap, Dua Bakteri Ini Jadi Pemicu Kasus Keracunan Masal di Jombang

Sebarkan artikel ini
Keracunan, Jombang
Kepala Bidang P2P Dinkes Jombang,Haryo Purwono

Keracunan, Jombang
Kepala Bidang P2P Dinkes Jombang,Haryo Purwono

Lenterainspiratif.id | Jombang – Berdasarkan hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang bahwa penyebab kasus keracunan massal akibat nasi kotak di Dusun Garu, Desa Podoroto, Kabupaten Jombang diduga terjadi karena makanan tersebut mengandung dua bakteri yakni salmonella dan salmotokus.

Dua bakteri tersebut yang membuat warga mengalami mual muntah, pusing, dan diare usai menyantap makanan dalam acara yasinan di salah satu rumah warga setempat pada Kamis (12/5/2022) lalu.

“Kejadian awal sampai ada gejala ini lumayan panjang, mungkin sementara bakterinya adalah salmonella dan salmotokus, keparahan paling ya hanya mual dan muntah,” ungkap Kepala Bidang P2P Dinkes Jombang,Haryo Purwono pada Sabtu (14/5/2022).

Haryono menyebut, jika pihaknya telah mengambil sample berupa telur juga bekas muntahan korban yang akan dilakukan uji lab.

“Kita yang ada hanya sampel dari telur yang masih mentah dan muntahan, semoga muntahan ini bisa kami periksa dan semoga ada obatnya,” jelasnya.

Haryo menambahkan jika berdasarkan data yang ia terima, saat ini masih tersisa belasan korban akibat keracunan massal yang menjalani perawatan intensif di sejumlah faskes, dan lainnya menjalani rawat jalan.

“Data yang kami terima yang rawat jalan sekitar 35 orang, rawat inap di puskesmas kesamben 9 orang posisi sudah baikan, kemudian yang 3 ada di rumah sakit sakinah Mojokerto,” ungkapnya.

Sebelumnya, puluhan warga di Jombang mengalami keracunan masal usai menyantap makanan berupa dalam acara yasinan di salah satu rumah warga setempat. Mereka mengalami gejala pusing, mual, muntah, diare.

Setelah itu di hari berikutnya, secara bergantian korban yang sakit dengan keluhan yang sama bertambah,dan belasan korban harus menjalani perawatan intensif akibat keracunan massal tersebut. (dad)