Jawa TimurPeristiwa

Terkesan Digantung Pemerintah, Warga Dawarblandong Gotong Royong Perbaiki Jembatan Ambrol

×

Terkesan Digantung Pemerintah, Warga Dawarblandong Gotong Royong Perbaiki Jembatan Ambrol

Sebarkan artikel ini
Jembaan Talun Brak, Mojokerto, Dawarnlandong,
Kondisi jembatan di Dusun Talun Brak, Desa Talun, Dawarblandong, Mojokerto pada, Senin (16/5/2022)

Jembaan Talun Brak, Mojokerto, Dawarnlandong,
Kondisi jembatan di Dusun Talun Brak, Desa Talun, Dawarblandong, Mojokerto pada, Senin (16/5/2022)

Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Perbaikan jembatan di Dusun Talun Brak, Desa Talun, Dawarblandong, terkesan digantung pemerintah kabupaten (Pemkab) Mojokerto. Pasalnya hingga saat ini, jembatan yang ambrol sejak 9 November 2021 ini tak kunjung diperbaiki.

Berdasarkan penuturan salah satu warga setempat Supiah (62) mengatakan jika sampai saat ini, perbaikan jembatan belum juga adanya tindak lanjut dari pihak pemerintah maupun instansi terkait.

Padahal usai ambrol pada Selasa, (9/11/2021) lalu, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati pernah menjanjikan perbaikan jembatan yang bakal rampung dalam waktu sepekan.

Akhirnya, lanjut Supiah menuturkan, masyarakat setempat bergotong royong untuk melakukan perbaikan jembatan dengan kemampuan seadanya.

“Masyarakat disini gotong royong (perbaikan jembatan), baik dari tenaga maupun biaya perawatan jembatan,” ungkap Supiah kepada Lenterainspiratif.id, Senin (16/5/2022).

Ditanya soal dana perbaikan jembatan, Supiah menyebut jika perbaikan dan perawatan jembatan juga dilakukan secara swadaya dengan membuat pos penyebrangan di dekat area jembatan.

“Seikhlasnya dari setiap warga yang lewat, warga secara bergiliran menjadi penjaga di pos ini, uangnya disimpan untuk perawatan jembatan,” tambahnya.

Sementara itu Kepala Dusun Talun Brak Wadi (48) membenarkan jika pasca ambrol sampai detik ini tidak ada perbaikan dari dinas atau instansi terkait seperti yang telah dijanjikan Bupati.

“Tidak ada tindak lanjut sama sekali, hanya ada tiang pancang tiga meteran, tapi sampai sekarang tidak ada tindakan yang konkret, setelah ambrol itu ditinjau Bupati dan dijanjikan perbaikan akan selesai satu minggu,” ucapnya.

Menurut Kepala Dusun selang satu minggu pasca ambrol pihaknya di undang dalam agenda rapat yang secara khusus membahas persoalan jembatan tersebut.

“Dalam rapat itu dihadiri Kadis PUPR, Kadis BPBD dan piha-pihak terkait, berdasarkan hasil perhitungan pembuatan jembatan membutuhkan biaya sebesar 1,5 miliyar tapi tidak ada tindak lanjut,” tandasnya.

Wadi menyebut, pihaknya menginginkan segera dilakukan pembangunan jembatan gantung yang layak. Mengingat jembatan tersebut merupakan akses utama warga Dusun Talun Brak.

“Ya agak lebar lah mas, minimal bisa dilewati mobil pribadi. Njagani bila ada warga yang sakit dan melahirkan supaya bisa segera mendapatkan pertolongan,” pungkasnya. (Diy)