DaerahPendidikan

Terkait Nasib 8 Guru Di Ujung Tanduk, Nurhayat Bayan : Saya Tidak Punya Hak Untuk Memecat

×

Terkait Nasib 8 Guru Di Ujung Tanduk, Nurhayat Bayan : Saya Tidak Punya Hak Untuk Memecat

Sebarkan artikel ini
Foto :

Foto : Kepala Sekolah Madrasah Nurul Huda, Nurhayat Bayan

 

Lenterainspiratif.com | Morotai – Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Forum Alumni Madrasah Aliyah Nurul Huda Gotalamo (FAMA), pada pekan kemarin, terkait pemecatan dan pemberhentian delapan (8) guru yang dilakukan oleh Kepala Madrasah Nurul Huda Gotalamo. Kini diklarifikasi langsung oleh Kepala Sekolah Madrasah Nurul Huda, Nurhayat Bayan, bahwa pernyataan yang disampaikan mengatasnamakan FAMA itu adanya tidak benar dan hanya persoalan mis komunikasi saja.

Hal tersebut di sampaikan pada Jumat (28/08/2020), saat di konfirmasi awak media.

Kepsek pun membenarkan bahwa, dirinya telah berupaya untuk memperjuangkan 8 guru tersebut, “sebagian diantaranya saya perjuangkan mereka di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan) masa saya harus memberhentikan mereka, ini tidak rasional sama sekali,” jelas Kepsek

Dirinya juga membantah tudingan FAMA bahwa ia telah mendiskriminasi 8 guru honorer dengan memecat dan tidak memberikan mereka jam mengajar, menurutnya hal itu tidak benar.

“Saya tidak pernah mendiskriminasi mereka dan pecat mereka.Tapi mereka mengatasnamakan saya yang pecat dan lainnya, maka keputusan itu tidak bisa lagi. Karena ini internal madrasah kami dan internal punya urusan. Tapi bagaimana alumni bisa tahu.?,” ujarnya.

Menurutnya, Aksi yang dilakukan itu tidak benar, karena sejauh ini 8 orang guru itu aman-aman, hanya saja mereka belum diperintahkan untuk mengajar sehingga mereka beranggapan bahwa mereka tidak lagi mengajar di Sekolah MA Nurul Huda Gotalamo, namun sebenarnya tidak seperti itu

“Saya pribadi menyesali sikap FAMA, karena tanpa silaturahmi dan komunikasi mereka langsung melakukan Aksi dan mencemari nama baik saya,” sesalnya.

Untuk mengkaji dan menelusuri kata Nurhayat, sebetulnya Forum alumni ini belum pernah dibentuk, karena sudah ditanyakan kepada beberapa guru dan mereka mengatakan bahwa waktu itu memang kami pernah lakukan reuni tapi belum dibentuk.

Sambungnya, bahkan sampai di internal madrasah juga mereka belum tahu kalau forum itu sudah terbentuk. Yang anehnya lagi, anak-anak yang baru lulusan kemarin itu bisa mengetahui sejarah madrasah dan mengatasnamakan dirinya memecat 8 Guru.

“Untuk pembentukan alumni MA sejauh ini belum ada. Karena itu saya mempertanyakan alasan pendemo membawa-bawa nama alumni,” tandasnya.

Kata Nurhayat, saat ini pihak kantor sedang mencari tahu alasan dilakukan aksi dari 8 guru itu.

“Karena ini adalah hal internal, dan kalau yang pegawai negeri itu saya tidak punya hak untuk memecat. Hanya saja yang honorer itu saya tidak kasih jam mengajar dulu. Tapi karena ini sudah pencemaran nama baik sehingga untuk dimasukan kembali ke sekolah itu butuh evaluasi lagi,” terangnya.

“Untuk alumni ini kita harus tuntut balik mereka siapa sebenarnya di balik aksi ini,” tegas Nurhayat. (Toks).