Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan Amerika Serikat atau yang dikenal sebagai “Tarif Trump” mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dan UMKM di Kota Mojokerto. Meski dampaknya belum dirasakan secara langsung, banyak pelaku usaha lokal memprediksi tekanan besar dalam jangka menengah hingga panjang.
Tarif balasan yang dikenakan AS terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia, yang mencapai 32 persen berpotensi memicu lonjakan produk impor ke pasar domestik akibat kelebihan suplai dari negara-negara seperti China, Vietnam, dan Thailand. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pelaku IKM dan UMKM yang bergantung pada stabilitas pasar dalam negeri.
“Produk-produk jadi dari luar, terutama China, bisa masuk besar-besaran karena pasar Amerika menyempit. Ini bisa mengancam eksistensi produk lokal,” ujar Rosita, perajin aksesoris handmade asal Mojokerto. Ia berharap ada langkah tegas dari pemerintah untuk membatasi masuknya produk jadi, meski tetap memberi ruang bagi impor bahan baku.
Rosita yang sempat dua kali mengekspor produknya ke AS melalui perantara, menilai bila tidak diantisipasi, banjir produk asing dapat menghancurkan harga pasar lokal dan melemahkan daya saing UMKM.
Zakaria, pengrajin alas kaki, juga mengamini kekhawatiran tersebut. Meski saat ini belum merasakan dampak langsung, ia meyakini dalam waktu dekat, produk lokal akan menghadapi persaingan berat dari produk-produk asing yang kehilangan pasar ekspornya ke AS.
“Jika tidak ada perlindungan serius terhadap UMKM, kita bisa kalah di kandang sendiri. Karena itu saya mendorong agar pemerintah menggencarkan program ‘Bangga Produk Lokal’ untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membeli produk dalam negeri,” tegasnya.
Kondisi ini juga disoroti oleh Ketua Dekranasda Kota Mojokerto, Supriyadi Karima Syaiful. Ia mengatakan meskipun saat ini eksportir lokal belum menyasar pasar AS, potensi geser pasar tetap besar karena negara lain akan berupaya mengalihkan produk mereka ke pasar yang masih terbuka, termasuk Indonesia.
“Yang kita takutkan adalah produk luar mengambil alih pasar-pasar kita di negara ketiga. Ini efek domino dari Tarif Trump yang perlu segera diantisipasi oleh pemerintah pusat dan daerah,” ucapnya.
Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mengajak seluruh pelaku UMKM untuk tetap optimis namun waspada. Dalam FGD yang digelar Sabtu malam (5/4/2025) di Sentra IKM Batik Mojokerto, ia menyebut bahwa forum tersebut menjadi langkah awal untuk merumuskan solusi konkret menghadapi tekanan global tersebut.
“Kami akan mengawal hasil diskusi ini agar menjadi rekomendasi yang bisa diangkat ke pemerintah pusat. Kita butuh kebijakan yang berpihak dan mampu memperkuat posisi IKM dan UMKM di pasar domestik,” tuturnya.
Tarif Trump menjadi bukti bahwa dinamika global bisa berdampak langsung terhadap pelaku ekonomi lokal. Oleh karena itu, para pelaku usaha di Mojokerto mendesak agar pemerintah segera mengambil tindakan protektif guna menjaga keberlangsungan sektor IKM dan UMKM yang