Jawa BaratPeristiwa

Tarif Kawin Kontrak Wanita di Cianjur Mencengangkan

×

Tarif Kawin Kontrak Wanita di Cianjur Mencengangkan

Sebarkan artikel ini
Tarif Kawin Kontrak Wanita di Cianjur Mencengangkan
Ilustrasi

Tarif Kawin Kontrak Wanita di Cianjur Mencengangkan
Ilustrasi

Lenterainspiratif.id | Cianjur – Kawin kontrak dengan hasil yang sangat menjanjikan membuat sejumlah perempuan di Cianjur tergiur dan rela dinikahi secara sirih atau dikawin kontrak. Lalu berapa sih tarif kawin kontrak di Cianjur hingga membuat sejumlah wanita tergiur ?

Seorang calo kawin kontrak di Cianjur, Udin, menjelaskan biaya kawin kontrak yang biasa disebut mahar itu bervariatif, tergantung seberapa lama kontrak perkawinan berlangsung, dan usia perempuannya.

“Paling kecil Rp 15 juta untuk sepekan. Tapi biasanya bisa juga untuk dua minggu dengan biaya segitu. Tergantung komitmen dan perjanjian awal saja. Kalau maksimalnya tidak terhingga, bisa lebih sampai puluhan juta,” papar Udin, Senin (7/6/2021).

Biaya tersebut diluar dari biaya hidup sehari-hari, seperti belanja, membeli pakaian, dan lain-lain. “Jadi untuk beli pakaian, makan, dan lainnya ditanggung oleh pihak laki-laki. Istilahnya uang awal itu bersih,” kata dia.

Tetapi, lanjut Udin, uang yang diterima tersebut tak sepenuhnya untuk perempuan yang melakoni kawin kontrak, tetapi dibagi dua dengan perantara atau calo. “Misalnya dapat Rp 15 juta, dibagi dua, Masing-masing Rp 7,5 juta,” kata Udin.

Duit jatah untuk calo dibagikan lagi kepada pihak-pihak yang terlibat, mulai penghulu hingga wali nikah sewaan. “Kan banyak wali nikah yang bukan aslinya, itu harus dibayar. Kecuali kalau memang kawin kontrak atas persetujuan orang tua dan pakai wali nikah yang asli, bagian untuk calonya lebih kecil,” tuturnya.

Udin menilai hal tersebut membuat kawin kontrak layaknya praktik prostitusi. Meski mendapat cukup banyak uang dari praktik kawin kontrak, dia sebenarnya kasihan dengan sang perempuan.

“Kasihannya lagi kalau sampai hamil dan punya anak, sedangkan statusnya hanya kawin kontrak. Saya juga prihatin perempuan kita jadi sekadar pemuas nafsu,” kata Udin.

Sekedar informasi, diketahui Pemkab Cianjur mengeluarkan larangan kawin kontrak untuk mencegah adanya praktik prostitusi terselubung yang dinilai dapat merendahkan kaum wanita. ( tim )