Jawa TimurPeristiwa

Tak Mampu Beli STB, Warga Mojokerto Beralih ke Radio Lawas

×

Tak Mampu Beli STB, Warga Mojokerto Beralih ke Radio Lawas

Sebarkan artikel ini
STB, Radio, Kota Mojokerto,
Kasmani (51) warga Kota Mojokerto memilih beralih ke radio lawas karena tak sanggup berli STB.

Kasmani (51) warga Kota Mojokerto memilih beralih ke radio lawas karena tak sanggup berli STB.

LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Siaran televisi (TV) analog di Mojokerto resmi dimatikan sejak (21/12/2022). Sejumlah warga di kota Onde-onde, tak mampu membeli Set Top Box (STB) dan terpaksa beralih ke radio lawas.

 

Seperti yang dirasakan Kasmani (51) warga Lingkungan Balongrawe Baru, Kelurahan Kedundung, Magersari, Kota Mojokerto. Sejak jaringan televisi bermigrasi ke digital, TV tabung ukuran 22 inch miliknya tak lagi bisa dinikmati.

 

“Mulai tidak bisa menonton TV ya sejak tanggal 21 Desember kemarin, sekitar pukul 00.00 WIB,”  ucapnya kepada wartawan, Kamis (22/12/2022).

 

Kasmani sering menghabiskan waktunya menonton TV sepulang bekerja sebagai asisten rumah tangga, sekitar pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Siaran sinetron hingga berita seputar persidangan kasus Sambo menjadi acara yang tak ingin ia lewatkan. Namun saat ini, acara ini tak bisa lagi ia nikmati di rumahnya.

 

“Saya pulang kerja sekitar pukul 10.00 WIB, setelah itu menghabiskan waktu menonton tv sampai malam,” bebernya.

 

Siaran televisi sebenarnya masih bisa dinikmati di TV analog dengan cara menambah alat bernama Set Top Box (STB).

 

Namun, Kasmani mengaku tak sanggup membeli alat itu. Gaji hasil ia bekerja sebesar Rp 600 ribu per bulan, hanya cukup digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama suaminya. Dirinya juga harus gigit jari karena tidak mendapatkan bantuan STB gratis dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

 

“Harga STB kan sekutar Rp 200 ribu, sementar gaji saya hanya cukup untuk makan, bayar listrik dan lainnya. Soalnya suami saya tidak bisa bekerja karena sakit,” sebutnya.

 

Setelah TV analog disuntik mati, Kasmani mengalihkan hiburannya dengan mendengarkan radio kecil berwarna hitam miliknya. Dalam hati, dirinya berharap setetes rezeki untuk membeli STB sehingga bisa kembali menyaksikan program TV favoritnya.

 

“Menunggu rezeki, kalau tidak ada ya bagaimana lagi. Harapan saya, Pemerintah bisa memberikan bantuan STB gratis,” pungkasnya.

 

Sedangkan dalam pengakuan Suyanti (46) warga Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan ini sudah tidak bisa menikmati saluran televisi ini sejak 21 Desember 2022.

 

Ibu 3 anak ini mengaku memiliki satu TV tabung berukuran 14 Inch. Biasanya Suyanti menikmati acara TV sejak pagi hingga sore.

 

“Paling sering melihat acara Upin Ipin untuk anak,” ucapnya.

 

Dirinya mengaku tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sementara untuk membeli STB, ia mengaku belum punya uang. Untuk menikmati waktu senjang, kini Suyanti beralih menonton YouTube di ponsel miliknya

 

“Soalnya uangnya disiapkan untuk kebutuhan sekolah anak,” pungkasnya. (Diy)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *