Jawa TimurPeristiwa

Tak Kunjung Dipanggil Sang Kuasa, kakek 88 di Blitar Nekat Gantung Diri

×

Tak Kunjung Dipanggil Sang Kuasa, kakek 88 di Blitar Nekat Gantung Diri

Sebarkan artikel ini
Tak Kunjung Dipanggil Sang Kuasa, kakek 88 di Blitar Nekat Gantung Diri

Tak Kunjung Dipanggil Sang Kuasa, kakek 88 di Blitar Nekat Gantung Diri

Lenterainspiratif.id | Blitar – Seorang kakek 88 tahun warga Kecamatan Gandusari, Blitar ditemukan tewas gantung diri. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari keluarga korban, kakek berinisial PP ini kerap mengeluh saat mendengar kabar beberapa temannya meninggal, kenapa bukan ia saja yang meninggal.

Jenazah PP pertamakali ditemukan oleh sang istri, bermula saat istri korban mendengar suara mencurigakan dari dapurnya pada pukul 02.00 WIB, Sabtu (22/1/2022). Saksi kemudian membangunkan cucunya agar menemaninya ke dapur dan mengecek suara mencurigakan itu.

Betapa terkejutnya mereka ketika melihat tubuh PP menggantung pada tiang penyangga atap teras depan dapur rumah. PP gantung diri menggunakan tali tampar warna putih.

Sontak istri korban berteriak dan menangis histeris melihat hal itu, hingga sejumlah tetangga bangun dan menghampiri rumah korban. Mereka kemudian melakukan pemeriksaan jasad PP yang ternyata sudah tidak bernyawa.

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke pamong desa yang diteruskan ke Mapolsek Gandusari. “Korban sudah tewas ketika kami sampai lokasi. Dari hasil pemeriksaan medis, jeratan di leher karena gantung diri mengakibatkan korban tewas. Keluarganya menolak diautopsi, sehingga jasadnya tidak kami bawa ke rumah sakit,” jelas Kapolsek Gandusari, Iptu Purnomo Tri Setiadi, Sabtu (22/1/2022).

Menurut kesaksian dari anak korban, lanjut Purnomo, PP menderita penyakit degeneratif. Hal itu membuatnya kerap resah, terlebih lagi saat mendengar kabar ada temannya meninggal, PP selalu mengeluh, kenapa bukan nyawanya yang meninggal.

“Anaknya cerita, ayahnya sering mengeluh merasakan sakit dan tampak frustasi ketika ada tetangga sebayanya yang meninggal dunia. Ayahnya sering berkata ‘kok tidak saya saja yang meninggal dunia’” ungkap Purnomo.

Tak hanya itu, PP diketahui kerap minta di doakan agar cepat meninggal. PP bahkan sering meminta dibacakan surat Yasin agar cepat dipanggil sang kuasa. Hal itu diduga kuat menjadi penyebab korban nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

“Kakek ini merasa sudah sangat tua. Tubuhnya sudah sakit-sakitan jadi tidak bisa beraktivitas normal. Apa lagi, banyak teman sebayanya yang sudah meninggal. Mungkin ini penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya,” pungkasnya. ( ji )