Budaya

Tak Kenal Takut, Ancaman Inggris pun Dianggap Angin Lalu oleh Pemuda Bandung

×

Tak Kenal Takut, Ancaman Inggris pun Dianggap Angin Lalu oleh Pemuda Bandung

Sebarkan artikel ini
Potret para pemuda bandung saat berpatroli

Potret para pemuda bandung saat berpatroli

Lenterainspiratif.id | Sejarah – Pada masa penjajahan Inggris di Bandung, para pemuda Bandung yang tak kenal rasa takut dinilai sebagai biang kekacauan. Inggris yang merasa terdesak kemudian menyebarkan selebaran berisi ancaman.

Selebaran berisi ancaman itu disebarkan pada Hari ke-23 bulan Maret, 1946 dengan sebuah pesawat dakota Inggris. Pada awalnya, pesawat yang berputar-putar diatas langit Bandung itu diduga akan menjatuhkan bom. Namun, Alih-alih menjatuhkan bom, dakota tersebut malah menyebarkan ribuan kertas yang berisi ancaman militer Inggris agar Bandung bagian selatan secepatnya dikosongkan dari unsur-unsur kaum bersenjata dalam waktu 24 jam.

Bukannya takut dengan ancaman tersebut, para pemuda Bandung justru pasang badan dan tak gentar memerangi para penjajah. Selang beberapa jam usai tersebarnya kertas ancaman itu, para pemuda berkumpul berbagai sudut kota untuk melakukan perlawanan.

Begitu sampai ke Bandung pada 17 Oktober 1945, Brigade Infanteri India ke-37 pimpinan Brigadir N. MacDonald sejatinya sudah ketar-ketir. Berbeda dengan orang-orang Burma, Malaysia dan Singapura, masyarakat Indonesia memandang kehadiran mereka dengan sikap dingin saja.

“Kami datang ke Jawa yang tengah bermasalah, ibarat memasuki sebuah gedung mesiu…,” ungkap Letnan Kolonel A.J.F. Doulton dalam The Fighting Cock: The Story of 23RD Indian Division.

Ketidaknyamanan itu memang terbukti setelah beberapa minggu mereka tinggal di Bandung. Kendati sudah mengisolasi kekuatan kaum nasionalis Indonesia ke bagian selatan, tak pelak ancaman-ancaman tetap berdatangan.

Hal itu terjadi setiap mereka berupaya untuk menembus wilayah-wilayah kekuasaan TRI (Tentara Repoeblik Indonesia) dan laskar-laskar bersenjata, dengan dalih mengevakuasi kaum interniran dan tentara Jepang.

“(Sebenarnya) Inggris berniat menyapu bersih wilayah selatan Bandung juga,” ungkap John R.W. Smail dalam Bandung in The Early Revolution, 1945-1946.

Pada Desember 1945, Inggris juga pernah melontarkan ancaman. Namun ancaman itu justru tak digubris oleh warga Bandung dan hanya dianggap sebagai angin lalu. Ancaman itulah yang kemudian disebarkan dengan pesawat Dakota pada 24 Maret 1945.

Selain melalui selebaran, ancaman juga diumumkan oleh Panglima Divisi India ke-23 Mayor Jenderal D.C. Hawthorn melalui radio.

“Jenderal Inggris itu malah menegaskan jika kita melanggar batas waktunya yakni sampai besok hari (24 Maret 1946) jam 24.00, maka Bandung selatan akan diratakan dengan tanah,” kenang Asikin. (Tim)

Print Friendly, PDF & Email