Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto yang ke-104 masih terus berlanjut. Hari ini, Selasa (28/6/20220) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menggelar seni tradisional, pagelaran wayang kulit dengan menghadirkan dalang asal Surakarta, Ki Cahyo Kuntadi dan Seniman Sujiwo Tejo. Sontak kehadiran dua dalang nyentrik itu membius masyarakat Mojokerto termasuk generasi milenial.
Selain itu acara ini juga dimeriahkan oleh sinden asal Hongaria Agnes Serfozo dan lawak dari Jo Klithik dan Jo Kluthuk yang menghibur masyarakat Mojokerto semalam penuh.
Pagelaran wayang kulit yang diselenggarakan di Lapangan Raden Wijaya, Jalan Raya Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto sekitar pukul 21.00 WIB tersebut berlangsung meriah.
Berdasarkan pantauan di lokasi ribuan masyarakat Kota Mojokerto tampak memadati Lapangan Surodinawan untuk menyaksikan seniman nyentrik Sujiwo Tejo alias lebih di kenal dengan Presiden Jancukers tersebut. Bahkan sebagian penonton adalah para pemuda alias generasi milenial.
Dalam sambutannya, Wali Kota Mojokerto Ning ita berharap agar Kota Mojokerto Bangkit, Pesat dan Hebat. Sehingga pihaknya berharap ekonomi masyarakat Kota Mojokerto segera bangkit kembali setelah pandemi Covid-19, seluruh pembangunan maju pesat dan masyarakat Kota Mojokerto menjadi masyarakat yang hebat.
“Pada malam hari ini, kita semua hadir alhamdulillah didukung oleh cuaca yang sangat bersahabat, tidak hujan. Semoga kehadiran tamu istimewa Mbah Sujiwo Tejo ini membawa keberkahan untuk Kota Mojokerto tercinta. Sudah siap melihat wayangan dan tampilnya Mbah Tejo? Baik saya tidak perlu berlama-lama, teruma kasih, selamat menikmati,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu warga Surodinawan, Kota Mojokerto, Khoiron (28) mengatakan, bahwa acara pagelaran wayang kulit ini sangat bermanfaat dan bisa mengedukasi generasi muda.
“Pagelaran wayang kulit ini sangat berkesan sekali, harusnya acara seperti ini tidak hanya sekali, semoga kedepan bisa menjadi agenda tahunan di Kota Mojokerto,” ungkapnya.
Lebih lanjut menurut Khoiron pagelaran wayang ini menjadi bukti bahwa Indonesia sangat kaya dengan kearifan lokal dan wajib untuk dilestarikan.
“Sebagai generasi muda yang lahir di tanah Jawa, khususnya Mojokerto, saya bangga sekali dengan kesenian wayang kulit, sekali lagi saya sangat berterimakasih kepada Bu Wali,” tambahnya. (Roe/adv)