LenteraInspiratif.id – Dalam dunia hiburan dan media sosial, fenomena Star Syndrome kerap menjadi perbincangan. Istilah ini merujuk pada kondisi psikologis di mana seseorang merasa superior setelah meraih popularitas atau kesuksesan tertentu. Star Syndrome tidak hanya terjadi di kalangan selebritas, tetapi juga bisa dialami oleh individu yang mendadak terkenal, seperti influencer, atlet, atau bahkan pejabat publik.
Ciri-Ciri Star Syndrome
Orang yang mengalami Star Syndrome biasanya menunjukkan beberapa tanda berikut:
1. Merasa Diri Paling Hebat – Mereka cenderung menganggap diri lebih unggul dari orang lain dan sulit menerima kritik.
2. Membutuhkan Pengakuan Berlebihan– Setiap tindakan mereka diharapkan mendapat pujian atau perhatian.
3. Sulit Menerima Kritik– Kritik dianggap sebagai ancaman, bukan sebagai masukan yang membangun.
4. Mengabaikan Orang Lain – Mereka mulai menjauhi teman lama dan hanya bergaul dengan orang yang mendukung citra mereka.
5. Bersikap Arogan dan Merendahkan Orang Lain – Sikap sombong dan meremehkan orang lain kerap muncul seiring meningkatnya rasa superioritas.
Penyebab Star Syndrome
Beberapa faktor yang dapat memicu Star Syndrome antara lain:
– Perubahan Status Sosial yang Drastis – Ketika seseorang tiba-tiba terkenal atau sukses, ia bisa kesulitan mengelola perubahan tersebut.
– Pengaruh Lingkungan – Orang-orang di sekitar yang terlalu memuji dan menyanjung dapat membuat seseorang merasa tak tersentuh.
– Kurangnya Kematangan Emosional – Individu yang belum matang secara emosional lebih rentan mengalami kesombongan ketika mencapai kesuksesan.
– Kecanduan Perhatian – Kebutuhan akan validasi dari publik bisa mendorong seseorang menjadi narsistik.
Dampak Star Syndrome
Jika tidak disadari dan dikendalikan, Star Syndrome dapat berdampak negatif, baik bagi individu itu sendiri maupun orang-orang di sekitarnya:
1. Hubungan Sosial Memburuk – Sikap angkuh dan egois bisa menjauhkan teman, keluarga, atau kolega.
2. Karier Menurun – Banyak publik figur yang kehilangan penggemar atau kesempatan kerja akibat sikap arogan.
3. Tekanan Psikologis – Ketika popularitas menurun, penderita Star Syndrome bisa mengalami stres, kecemasan, atau bahkan depresi.
Cara Mengatasi Star Syndrome
• Introspeksi Diri – Menyadari bahwa kesuksesan bukan alasan untuk merasa lebih unggul dari orang lain.
– Menjaga Lingkungan yang Sehat – Dikelilingi oleh orang-orang yang jujur dan memberikan kritik membangun.
– Mengembangkan Empati – Menghargai orang lain dan menyadari bahwa setiap individu memiliki kelebihan masing-masing.
– Menerima Kritik dengan Terbuka – Belajar untuk menerima kritik sebagai cara untuk berkembang.
Star Syndrome bisa dialami siapa saja yang meraih ketenaran atau kesuksesan. Oleh karena itu, penting untuk tetap rendah hati dan tidak larut dalam euforia popularitas. Kesuksesan sejati bukan hanya tentang pencapaian, tetapi juga bagaimana seseorang tetap membumi dan memberikan dampak positif bagi orang lain.
(Kusumaningtyas Ardiningrum)