Lenterainspiratif.id | Sofifi – Pimpinan Daerah Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PD SP KEP SPSI) Maluku Utara (Malut), pada tahun 2022 ini fokuskan 6 (enam) program utama.
Dari keenam program utama tersebut di antaranya, Penguatan Sumberdaya Manusia (SDM), Penguatan Advokasi, Penguatan Investasi, Penguatan Solidaritas dan Soliditas, Penguatan Sistem Administrasi dan Penguatan Penguasaan Teknologi Informasi dan Propaganda Positif.
Hal ini di sampaikan oleh Ketua PD SP KEP SPSI Malut, Hj. Ike Masita Tunas,S.Sos, MSi, saat di konfirmasi awak media, pada Rabu (26/01/2022).
Ike mengatakan bahwa pada tahun 2022 ini SPSI akan fokuskan 6 program utama dalam penguatan organisasi, di antaranya penguatan sumberdaya manusia, penguatan advokasi, penguatan investasi, penguatan solidaritas dan soliditas, penguatan sistem administrasi, dan penguatan penguasaan teknologi informasi dan propaganda positif.
Kata Ike, dari kesemuaan itu bertujuan untuk bagaimana memaksimalkan dan memperjuangkan hak-hak para pekerja dan memperjuangkan kesejahteraan para pekerja di seluruh Provinsi Maluku Utara.
“Jadi untuk memaksimalkan kerja-kerja organisasi berarti kita harus target di tahun 2022 ini seluruh PUK di perusahan tambang khususnya, harus sudah terbentuk agar supaya kita maksimal dengan tugas-tugas SPSI,” ucapnya.
Menurut Ike, SPSI sudah terbentuk di 8 kabupaten/kota dan saat ini sementara pembentukan Pimpinan Unit Kerja (PUK) di perusahaan-perusahaan tambang.
Untuk yang sudah ada PUK nya adalah Weda Bay Nikel (WBN), IWIP, NHM, Antam, TRAKINDO dan sementara SPSI sekarang fokus membentuk di PT. HARITA GROUP,
PT WANATIARA PERSADA Halmahera Selatan, dan juga perusahaan-perusahaan tambang lainnya di Maluku Utara, sementara untuk pembentukan hingga kini alhamdulillah tidak mengalami kendala.
“Karena yang tadinya banyak pihak perusahaan beranggapan bahwa SPSI hadir ini adalah monster, tapi saat ini semua pihak sudah menyadari pentingnya berserikat, karena SPSI hadir sebagai mitra kerja tugas pokoknya adalah terus menjaga investasi dan memperjuangkan hak-hak para pekerja di Provinsi Maluku Utara,” ujarnya. (TT).