Budaya

Situs Siti Inggil Mojokerto Diyakini Sebagai Makam Raden Wijaya, Pendiri Majapahit

×

Situs Siti Inggil Mojokerto Diyakini Sebagai Makam Raden Wijaya, Pendiri Majapahit

Sebarkan artikel ini
Situs Siti Inggil Mojokerto

Mojokerto, LenteraInspirtif.id – Situs Siti Inggil di Dusun Kedungwulan, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, dipercaya sebagai tempat persemayaman terakhir Raden Wijaya, pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Majapahit yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana.

Situs ini terletak di area yang sejuk dengan pepohonan rindang, termasuk pohon kesambi raksasa yang menaungi bangunan utama seluas sekitar 15×15 meter persegi. Bangunan ini memiliki pondasi dari struktur bata kuno peninggalan era Majapahit. Sementara itu, tangga di sisi selatan dan timur menjadi akses utama ke area utama situs.

Menurut juru kunci Siti Inggil, Slamet (53), masyarakat Kedungwulan menemukan situs ini sekitar tahun 1965 dalam kondisi masih tertimbun tanah. Pada tahun 1968-1970, bangunan berupa tembok keliling tanpa atap dan tangga dibangun atas perintah Jenderal Soeharto, yang saat itu menjabat sebagai Presiden RI ke-2 dan kerap bersemedi di tempat ini.

Di dalam kompleks Siti Inggil, terdapat lima makam yang diyakini sebagai persemayaman Raden Wijaya, permaisurinya, dua selir, serta seorang abdi setia. Namun, makam ini bukan tempat penguburan jenazah, melainkan tempat penyimpanan abu hasil kremasi.

Slamet menjelaskan bahwa setelah wafat pada tahun 1309 Masehi, jenazah Raden Wijaya disucikan di Candi Gentong sebelum dikremasi di Candi Brahu, yang berjarak sekitar satu kilometer dari Siti Inggil. Sebagian abu sang raja disimpan di situs ini, sementara sisanya dilarung ke laut selatan.

“Dulu, tempat ini adalah candi tempat sembahyang di zaman Majapahit. Karena kepercayaan masyarakat, akhirnya dibangunlah makam Raden Wijaya di atas struktur kuno ini,” ujar Slamet, Sabtu (8/2/2025).

Hingga kini, situs Siti Inggil masih menjadi tempat ziarah bagi masyarakat yang ingin mengenang kejayaan Majapahit dan menghormati sosok Raden Wijaya sebagai pendiri kerajaan besar tersebut.(Irm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *