LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mojokerto sukses menyabet juara dua dalam Lomba Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Ki Mojo di Lingkungan Pemkot Mojokerto. Program SITI PINTER atau Sinau Teknologi Informasi Program Telecenter berhasil mendapatkan nilai 60,52.
Perolehan tersebut berjarak tipis dari juara pertama yang disabet CANTING GULO MOJO (Cegah Stunting Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto). Inovasi milik Dinkes PPKB yang menjadi juara satu dengan skor 61,27.
Sedangkan inovasi ADI PINTAR (Asesmen Diagnostik dan Penilaian Terpadu Hasil Belajar) milik UPT SMPN 5 meraih juara tiga dengan nilai 60,02.
Tiga inovasi tersebut terpilih menjadi pemenang lantaran memenuhi kriteria. Diantaranya, usia inovasi lebih dari satu tahun, biaya inovasi tidak terlalu mahal, serta dilengkapi data inovasi sebelum inovasi dilombakan dan ada data inovasi sesudah inovasi dilakukan perbaikan.
Selain itu yang terpenting ada kemanfaatan inovasi bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Kepala Diskominfo Kota Mojokerto, Santi Ratnaning Tias menjelaskan SITI PINTER merupakan inovasi yang ramah di semua kalangan masyarakat Kota Mojokerto. Sebab, aplikasi ini dapat diakses gratis mulai dari siswa, mahasiswa hingga masyarakat umum secara gratis.
“Sehingga bermanfaat menjadikan masyarakat Kota Mojokerto melek teknologi,” katanya.
Santi menjelaskan inovasi ini berawal dari tahun 2014 yang saat itu hanya menyediakan layanan Telecenter Palapa Berdiri. kemudian tahun 2019 diperbaharui dengan layanan Siti Pinter Mobile menjemput bola. Kemudian di tahun ini, layanan ini dikembangkan ke dunia digital.
“Dan tahun 2023, layanan ini bisa di akses online. Bahkan user bisa melihat jenis pelatihan dan memilih jadwal secara real time,” ujarnya.
Ia juga mengaku bersyukur, inovasi SITI PINTER bisa finish di nomor dua dalam lomba Ki Mojo di Lingkungan Pemkot Mojokerto. Mengingat proses penilaianya terdapat presentasi dan wawancara selama dua hari berturut-turut.
“Pesertanya kan banyak, selain itu jurinya juga tidak main-main, ada yang dari Pemprov Jatim, Tata Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) juga dari Peneliti Mitra Pembangunan Jawa Timur,” ungkapnya. (Roe)
