LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mojokerto menyisakan SILPA hingga Rp 228 miliar. Tingginya dana sisa lebih itu menuai sorotan dari Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto Junaedi Malik.
Wakil rakyat yang akrab disapa Abah Juned mengatakan jika tingginya dana SILPA ini terjadi hampir setiap tahun. Ia mengaku jika sebelumnya pihak legislatif sudah mengingatkan dalam penyusunan APBD 2022, pihak eksekutif mengukur secara detail antara potensi pendapatan dan proyeksi belanja.
“Sehingga dalam pelaksanaannya dapat dipastikan semua program bisa diserap secara maksimal, baik secara output maupun outcome benar-benar bisa dirasakan masarakat,” ucap Abah Juned, Rabu (28/6/2023).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai, tingginya SILPA ini menandakan perencanaan yang kurang akurat dan postur APBD yang dicangkan kurang ideal.
“Kalau postur APBD dan perencaan program yang dicanangkan dari awal kurang bisa memenuhi aspek diatas bisa dipastikan posisi SILPA akan tinggi,” tuturnya
Menurut Juned, SILPA sebesar Rp 228 miliar itu harusnya tidak terjadi jika perencanaan program dan postur APBD Kota tiap tahunnya komitmen ke arah program prioritas yang langsung ke masyarakat. Selain tingginya Anggaran APBD tahun 2022 idak termanfaatkan, di sisi lain banyak urusan kebutuhan mendasar masyarakat tidak terpenuhi secara maksimal.
“Seperti pada usulan musrembang kelurahan dan pokir dewan, waluapun itu nyata-nyata kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat, tapi minim sekali bisa Terakomodir,” pungkasnya. (Roe)