HukumKriminalPeristiwa

Seorang Pelajar Jadi Amukan Warga Karena Mencuri Kotak Amal

×

Seorang Pelajar Jadi Amukan Warga Karena Mencuri Kotak Amal

Sebarkan artikel ini

foto : pelaku saat diamankan oleh warga

Jurnalis : Siswanto

Mojokerto,  lenterakiri.com
Sungguh nekat perbuatan yang dilakukan oleh pelaku yang bernama 'Bejo (18) yang merupakan nama samaran, warga Desa Sumbergirang,  Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Pasalnya, dirinya yang masih berstatus sebagai pelajar Madrasah Aliyah (MA) nekat melakukan aksi pencurian kotak ama Masjid Baitul Mustaqim yang berada di Desa Sambiroto,  Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Perbuatan pelaku awalnya diketahui salah satu warga yang  curiga dengan gerak gerik pelaku saat berada di tempat tersebut. Dan ketika pelaku hendak masuk masjid, salah satu warga masih memperhatikan gerak gerik pelaku. Tak selang waktu lama, akhirnya pelaku masuk kedalam masjid dan akhirnya mencokel kotak amal dengan obeng yang dibawanya. Mengetahui hal tersebut, akhirnya pelaku ditangkap ramai-ramai serta di arak oleh warga ke rumah Kepala Desa setempat. Untuk menghindari amukan massa yang lebih banyak.

"Pelaku ditangkap oleh salah satu warga karena ketahuan mencuri kotak amal masjid. Kejadian tersebut pada Selasa (26/09/2017) sekitar pukul 23.30 WIB, ketika itu pelaku datang sendirian dengan mengendarai motor honda Nopol S 6414 RZ.Disitulah warga mencurigai pelaku dan akhirnya ketahuan mencuri. Dan pelaku akhirnya dipanggilkan keluarganya dan juga Kepala Desa Sambiroto untuk ikut menyelesaikannya. Namun,  pelaku akhirnya dipulangkan dan tak ditahan karena dibawah umur. Tapi dilakukan pembinaan terhadap pelaku.Dari tangan pelaku hanya ditemukan barang bukti uang senilai Rp. 19rb yang berada dikotak amal"beber Kapolsek Sooko,  Kabupaten Mojokerto, AKP Purnomo, pada Rabu (27/09/2017) saat dikonfirmasi via seluler.

Namun menurut salah satu Guru MA, tempat pelaku sekolah mengatakan bahwa benar,  pelaku merupakan anak didiknya. Dan pelaku juga merupakan murid baru yang masuk disekolah ini. Dan awalnya sekolah tak mengetahui hal tersebut. Untuk kejelasan nantinya, semua tergantung Kepala Sekolah."tandasnya (sis)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *