Lenterainspiratif.id | Mojokerto – 16 proyek jumbo di Kota Mojokerto yang semula mengalami minus Setelah dikawal langsung oleh Sekdakot Gaguk Tri Prasetyo, kini hanya tersisa 3 proyek yakni taman wisata bahari Majapahit (TBM), Proyek IKM dan gedung one stop servis RSUD. Bahkan, progres pengerjaan berangsur-angsur meningkat sehingga minus yang terjadi hanya 1 sampai 3 persen saja.
Gaguk mengatakan secara umum progres pengerjaan proyek berjalan sesuai laporan, untuk minus hanya kecil sehingga keterlambatan bisa dikejar sesuai target.
“Kita dealine pada dua minggu lagi atau pada 7 November ada tiga proyek yang pengerjaannya sudah 100 persen yakni rehab Gor A. Yani, pembangunan Fasade Gor Seni Majapahit dan peningkatan jalan Pulorejo,” kata Gaguk.
Lebih lanjut Gaguk mengatakan 10 proyek strategis dan 6 proyek pendukung diharapkan berjalan tepat waktu sebagaimana kontrakan yang telah ditandatangani.
“Untuk mengawal agar tepat sesuai jadwal setiap 2 minggu kontraktor, dinas terkait dan Pejabat pembuat komitmen (PPK) akan kita panggil untuk evaluasi. Sedangkan per minggu kontraktor akan memberikan laporan setiap hari Selasa,” jelasnya.
Sebelumnya, sebanyak 8 proyek dari 16 proyek jumbo di Kota Mojokerto mengalami progres minus. Untuk itu, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari meminta Sekdakot Gaguk Tri Prasetyo untuk mengawal percepatan 10 proyek strategis dan 6 proyek pendukung.
Usai mendapat perintah, Sekdakot Gaguk Tri Prasetyo langsung memanggil 16 Kontraktor, Dinas terkait dan Pejabat pembuat komitmen (PPK), Kamis (12/10/2023).
Dalam rapat itu, Sekdakot meminta kesanggupan kontraktor untuk menuntaskan pengerjaan proyek. Lantaran dari 16 proyek ada 6 proyek strategis dan 2 proyek pendukung minus pengerjaan.
“Kita sedang melakukan pengawalan terhadap proyek-proyek prioritas daripada pemerintah Kota Mojokerto. Total terdapat 16 paket pekerjaan yang terdiri dari 10 proyek strategis wali kota ditambah ada 6 proyek pendukung lainnya,” jelas Gaguk.
Lebih lanjut Gaguk menjelaskan dari 10 proyek prioritas tersebut, saat ini kondisinya ada 6 yang posisinya minus dengan berbagai macam variasi. Ada yang minusnya kecil dan ada yang agak lumayan besar. Sedangkan dari 6 proyek pendukung, terdapat 2 yang mengalami minus.
“Tentunya dari diskusi kita untuk mengetahui rencana kerja dari masing-masing PPK (pejabat pembuat komitmen), unsur kontraktor, serta perencana dan pengawas untuk melakukan percepatan-percepatan. Supaya yang minus ini semakin hari berkurang minusnya. Ini akan terus kita kawal, jangan sampai semakin hari semakin banyak,” tegasnya.
Hasilnya, tambah Gaguk setelah dilakukan diskusi, maka pada tanggal 16 Oktober atau satu minggu ke depan, dari 6 proyek strategis yang minus, 3 di antaranya sudah bisa positif.
“Sementara 3 proyek lainnya masih minus. Dari 3 yang masih sisa ini, seminggu depannya lagi ada satu yang sudah positif. Beraeti masih ada 2, ini pun minusnya sudah berkurang banyak,” urainya.
Karena itu, Gaguk mengatakan dua minggu ke depan pihaknya akan mengadakan pertemuan lagi untuk mengetahui progres.
“Kita cek lagi. Sampai progres pengerjaan sesuai rencana,” tukasnya.
“Yang jelas, yang kita lakukan adalah mengawal untuk mendorong percepatan supaya pekerjaan-pekerjaan itu yang minus semakin berkurang. Sehingga posisinya bisa normal sesuai yang direncanakan dan pada akhirnya selesai tepat waktu,” pungkasnya. ( Roe)