Kota Ternate, Maluku Utara
Lenterainspiratif.com — Forum Silaturahmi Lembaga Da’wah Kampus (FSLDK), Daerah Maluku Utara (Malut) ke III, dilaksanakan di aula Sekolah Tinggi Pertanian (STP) Labuha, Sabtu (18/1/2020) diikuti oleh FSLDK se Maluku Utara.
Mengambil tema “Eksistensi Pemuda Islam Dalam Melindungi Kebhinekaan” dikuti 150 peserta yang diwakili LDK. Acara yang digelar dua hari sampai, Minggu (19/1/2020) ini dibuka oleh Wakil Bupati Halmahera Selatan, Iswan Hasjim.
Ketua Panitia FSLDK, Muhammad Julkifli mengatakan kegiatan akan diisi seremonial seni dan seminar kebangsaan. Ia menjelaskan, LDK dihadiri beberapa perguruan tinggi Malut yaitu LDK Babusasalam Unkhair, LDK Al.Ishlah IAIN Ternate, LDK Nurul Hasan STP Labuha, LDK STAI Al.Khaerat Labuha,dan LDK Al.Insan STAIN Sanana, serta senior LDK dan beberapa pejabat.
“Harapan kita dengan adanya seminar ini LDK selalu menjalin silahtuhrahmi,” tuturnya.
Sementara itu ketika dikonfirmasi terpisah, Ketua Puskomda Maluku Utara, Nuryati I Adam mengatakan ia ingin mengajak semua elemen mahasiswa islam untuk selalu menjaga persatuan bangsa.
” Akhir-akhir ini bangsa kita bangsa kita mendapat ujian persatuan dan kesatuan mulai radikalisme, intoleransi, berita hoaks terutama saat pemilu,” katanya.
Untuk itu ia mengajak agar semua bersatu, untuk menjunjung nilai-nilai islam pancasila.
“Terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa yang utama,” tegasnya.
Nuryati juga menyampaikan ucapan selamat datang buat LDK yang berasal dari di luar Halsel.
“Selamat datang di negeri sarumah, dan ucapan juga di sampaikan buat panetia kegiatan FSLDK ke III Malut yang sudah totalitas mengelar kegiatan ini,” ucapnya.
Nurhayati menambahkan, FSLDK Indonesia sebagai bagian dari elemem bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam pancasila dan persatuan kesatuan bangsa.
“Pertama, berkomitmen dan mengajak segenap bangsa masyarakat khusunya mahasiswa Islam Indonesia untuk terus menguatkan nilai-nilai Islam dan nilai-nilai kebangsaan yang tertuang dalam pancasila. Kedua, persatuan melawan radikalisme misalnya memakai agama untuk kekerasan anti NKRI, pancasila dalam penyimpangan moral dan sosial. Dan ketiga, sikap berkolaborasi dan mengajak persatuan elemen untuk mengeguhkan persatuan Indonesia dan menciptakan kegiatan kolaborasi yang mampu berdampak baik dan bermanfat untuk banyak orang,” tegasnya
Ia berharap kegiatan aktivitas da’wah kampus kedepan lebih ekpansif, dan produktif.
“Mencetak kader, lambaga Da’kwah kampus (LDK) yang militan,” Harapnya. (alif)