Lenterainspiratif.com, Surabaya — Tatanan new normal baru yang mulai dilakukan semua elemen masyarakat termasuk di dunia pendidikan.
Persiapan new normal juga terus dilakukan oleh jajaran SMPN 22 Kota Surabaya. Sejumlah protokol kesehatan terus disiapakan, setidaknya ada 21 item protokol kesehatan yang disiapakan.
Hal itu diungkapkan oleh wakil Kepala Sekolah Farid Fariq selaku ketua gugus tugas. Menurutnya ada 21 protokol yang sudah disiapkan sebagai acuan dalam pelaksanaannya nanti. Secara garis besar, mengatur tata cara berinteraksi dalam segala hal di dalam lingkungan sekolah.
“Aturan protokol kesehatan ini contohnya mengatur tata cara masuk diruangan guru, diruangan kepala sekolah, berinteraksi di kelas dan seterusnya. Bahkan kami tidak akan melepaskan pengawasan setiap siswa. Jadi jika terjadi proses pergantian jam pelajaran, apabila guru pengganti belum datang, maka guru sebelumnya tidak diperkenankan meninggalkan ruang kelas. Inilah salah satu bentuk protokol yang telah kami persiapkan” ujar Farid, kepada Lenterainspiratif.com, Kamis (16/7/2020).
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 22, Yulia Krisnawati menambahkan, protokol kesehatan sudah ditaati seperti pengadaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer. Bahkan sudah diletakkan di berbagai sudut sekolah, seperti hand sanitizer yang sudah terlihat tersedia di setiap sudut sekolah. Dan juga Yulia menambahkan bahwa mulai memasuki gerbang sekolah, protokol kesehatan sudah diterapkan.
“Semua media kesehatan sudah tertata, hanya tempat cuci tangan yang tinggal diposisikan ditaruh dimananya,” ujarnya.
Yulia menambahkan, aturan ini sebenarnya sangat komplek. Seperti membagi jumlah siswa yang masuk dan libur, memisah jalur masuk sekolah, menghilangkan kantin dan lain sebagainya.
“Sebenarnya protokol sudah kami siapkan dan tinggal dilaksanakan. Tapi kita tidak tahu sampai kapan para siswa akan belajar seperti sedia kala. Tapi protokol ini akan kami terapkan di dalam lingkungan sekolah saja. Apabila sudah berada diluar sekolah, berarti kembali menjadi tanggung jawab orangtua masing-masing siswa,” pungkasnya.
Sementara itu, di sekolah lainnya seperti di SD Al Hikmah Surabaya juga melakukan persiapan menghadapi new normal.
Hal ini dilakukan adalah dengan memberikan informasi dasar kesehatan, seperti 10 langkah mencuci tangan, pentingnya penggunaan masker serta jaga jarak. Tentunya hal tersebut tidak dilakukan dengan bertatap muka, melainkan melalui media komunikasi online zoom.
“Jadi ini merupakan langkah awal bagi para siswa baru di lingkungan kami. Mengingat usia mereka yang masih sangat muda dan baru lulus taman kanak-kanak juga masih dalam masa pandemi covid-19, maka perlu ditanamkan budaya dasar hidup sehat, tentunya tidak dilakukan secara tatap muka” ujar Bambang selaku kepala sekolah SD Al Hikmah Surabaya.
Selain edukasi mengenai budaya dasar hidup sehat, selanjutnya siswa akan dikenalkan berbagai informasi kesehatan umum hingga gigi. Di lain sisi, Bambang menambahkan bahwa jumlah siswa/i yang mendaftar pada masa pandemi ini memang mengalami penurunan, walaupun tidak signifikan, hal ini lantas tidak menyurutkan pemberian pendidikan yang berkualitas seperti pemberian materi pembelajaran online yang diproduksi sendiri. (RB/LI)