Daerah

SCS Sukses Gelar Pemutaran dan Diskusi Film yang mengangkat Isu Keperempuanan

×

SCS Sukses Gelar Pemutaran dan Diskusi Film yang mengangkat Isu Keperempuanan

Sebarkan artikel ini

Foto : Sumbawa Cinema Society (SCS) bersama Peserta pemutaran film.
SUMBAWA Lentera Inspiratif.com 
Komunitas film selenggarakan pemutaran film gratis untuk masyarakat Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Sumbawa Cinema Society (SCS) putar tiga film yang mengangkat isu tentang poligami dan kekerasan terhadap perempuan di gedung serbaguna kelurahan Brang Bara Kecamatan Sumbawa, Sumbawa Besar, Sabtu (3/3/2018). 
Pemutaran film ini merupakan pelaksanaan dari salah satu dari tiga program Sumbawa Film Cinema yaitu program Apresiasi Film. “Apresiasi Film lebih menekankan sisi edukasi film kepada masyarakat.  Jadi seperti film ini kita putar, lalu kita diskusikan” tutur Yuli. Sementara dua program lainnya yaitu program Produksi Film dan Jejaring Film. Produksi Film merupkan kegiatan mempelajari proses dan teknis pembuatan film. Sedangkan Jejaring Film merupakan bentuk upaya SCS sebagai komunitas film turut berperan dalam mengusulkan regulasi kepada pemerintah terkait perfilman di Indonesia. 
Kegiatan yang kurang lebih dihadiri 50 peserta itu dirangakai dalam dua sesi yaitu pukul 15.30-18.00 Wita, dan pukul 19.30-22.00 Wita. Sesi pertama pemutaran film inspiratif yang berjudul “The Mirror Never Lies”, sedangkan pada sesi kedua pemutaran film “Memoria” dan “Diana” yang mengangkat isu poligami dan kekerasan terhadap perempuan. Selanjutnya dilanjutkan dengan diskusi dan dialog yang melibatkan beberapa narasumber perwakilan dari BKKBN, Solidaritas Perempuan, Ibu PKK kelurahan setempat, Serikat Buruh Migran Indonesia, dan Humas Pemda Sumbawa.
Yuli mengungkapkan, kegiatan ini juga merupakan program dari salah satu jaringan SCS di Yogyakarta Four Colours Film yang disebut “Focus On Kamila Andini” yang tidak lain bertujuan untuk mengapresiasi karya-karya sutradara perempuan, sekaligus mempromosikan karya terbaru Andini “Sekala Niskala “yang akan diputar di bioskop pada 8 Maret 2018. 
“Melalui program Apresiasi Film, SCS berharap dapat bekerjasama dengan dinas terkait dan komunitas lain yang konsern pada isu-isu pemberdayaan perempuan dan anak. Karena film adalah media yang cukup powerful yang dapat mengetuk nurani banyak orang dalam mendialogkan kemanusiaan”, tutup Yuli. ( Satriawan Samokti).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner BlogPartner Backlink.co.id