
Lenterainspiratif.id | Medan – Mahasiswa kampus Universitas Negeri Medan, Rasyid Habibi Daulay) sulap sampah jadi rupiah dengan pembudidayaan magot / Bsf.
Banyaknya sampah organik berserakan membuat dirinya berinisiatif untuk membuat sampah tersebut bisa memiliki nilai jual. Selain itu banyak juga penjual buah yang mengeluh jika dagangan mereka selama pandemi busuk karena tidak laku.
“Saya cari tahu apa pengurai sampah yang cepat dan bisa menghasilkan, ternyata ada yaitu ulat magot atau lalat Bsf,” ujar Rasyid.
Rasyid menjelaskan, dalam satu hari ulat magot mampu mengurai sampah organik hingga 3 x berat badannya.
Tidak hanya itu, ulat magot memiliki protein yang sangat tinggi dan dapat dijadikan pakan alternatif ternak ayam, bebek, ikan, dll. Selain itu, sampah yang di urai magot atau sisa makanan magot bisa di jadikan pupuk yang nilai jualnya sangat tinggi
“Saya mencoba Budi daya magot sejak tahun 2021 sampai sekarang Alhamdulillah bisa menambah pemasukan dan menurut saya budidaya magot ini perlu disosialisasikan untuk masyarakat yang ingin beternak ayam dengan pakan Magot,” jelas Rasyid.
Dirinya juga berharap agar pembudidaya Magot mendapatkan perhatian dari pemerintah. Menurutnya jika pembudidaya magot bisa berkolaborasi dengan pemerintah sampah organik akan termanfaatkan dan tidak terbuang. “Dan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” pungkas Rasyid. (syid)