Peristiwa

Rusak Patung dan Ornamen Pura, Pria di Kediri Diringkus Polisi

×

Rusak Patung dan Ornamen Pura, Pria di Kediri Diringkus Polisi

Sebarkan artikel ini
Kediri
Kapolres Kediri Kota, AKBP Wahyudi

Kediri
Kapolres Kediri Kota, AKBP Wahyudi

Lenterainspiratif.id | Kediri – SG (37), warga Desa Bulusari, Tarokan, Kabupaten Kediri diringkus polisi setelah melakukan pengerusakan sejumlah patung dan ornamen Pura Dipa Giri Sakti di Dusun Gunung Butak, pada Minggu (24/04/2022) malam.

Perusakan pura diketahui pertama kali oleh Sukarno dan langsung dilaporkan ke Polsek Tarokan. Diketahui ada empat bagian bangunan Pura yang mengalami kerusakan adalah Pelinggih atau bangunan inti, Patunggon, pengapit sesaji dan patung Dewi Kilisuci di yang terletak di dalam Pura.

Usai mendapatkan laporan, polisi pun segera melakukan penyelidikan dan berhasil meringkus pelaku. SG diketahui sengaja melakukan perusakan karena mendapatkan bisikan gaib. Dia menyebut ada makluk halus yang akan menyerang keluarganya jika tidak segera merusak pura itu.

“Syukur alhamdulillah, kita sudah cepat temukan petunjuk, kita temukan titik terang terkait pelaku perusakan pura tersebut. Yaitu saudara kita yang juga beragama Hindu, namanya Mas SG, dimana Mas SG ini ada sedikit kekurangan, gangguan terhadap kejiwaannya,” kata Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi, Senin (25/4/2022) malam.

Setelah kejadian itu, kemudian Polres Kediri Kota melakukan mediasi antara keluarga SG dengan pihak pengurus Pura dan diikuti oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dan Ketua DPRD Kabupaten Kediri. Disana keluarga SG meminta maaf dan peristiwa ini diselesaikan secara kekeluargaan.

“Pihak keluarga telah meminta maaf atas perbuatan yang dilakukan pelaku kepada pihak pura dan masyarakat. Pengurus pura telah memaafkan dan memaklumi perbuatan SG,” kata Wahyudi.

Wahyudi memastikan saat ini kondisi di Desa Bulusari aman dan kondusif. Umat bergama hidup rukun berdampingan di kawasan Lereng Gunung Wilis itu.

Terkait kondisi kejiwaan SG, pihaknya bersama Ketua DPRD telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Kediri untuk segera melakukan pengobatan untuk SG.

Sementara penggantian patung dan bangunan pura akan dilakukan oleh Pemkab Kediri melalui ritual khusus keagamaan. (Suf)