Mojokerto | Lenterainspiratif.id – Rumah Melek Aksara ( RUMERA ) Merupakan Upaya membangun gerakan literasi kesetaraan gender untuk anak SD yang didirikan oleh mahasiswa UNESA pada Program Kreativitas Mahasiswa di Desa Gumeng Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto.
Kegiatan tersebut merupakan alat untuk meningkatkan minat baca anak yang berbeda dengan yang lain. Rumera difokuskan pada pengembangan budaya baca pada anak sekaligus untuk menumbuhkan nilai-nilai kesetaraan gender. RUMERA berbasis literasi kesetaraan gender yang mampu memberikan wawasan kepada anak, bahwa baik perempuan maupun laki-laki, sama-sama memiliki kesempatan yang sama untuk dapat mengembangkan kemampuan pada dirinya.
Objek sasaran dari program kreativitas mahasiswa ini adalah anak-anak yang berusia 6-12 tahun yang masuk dalam kategori jenjang sekolah dasar yang ada di Desa Gumeng Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Saat ini yang menjadi masalah di Desa Gumeng adalah minimnya minat baca karena kepercayaan masyarakat yang ada di desa Gumeng terkait pendidikan tidak terlalu penting, terutama bagi seorang perempuan yang nantinya akan menjadi seorang istri. Hal tersebut didukung dengan letak Desa Gumeng yang jauh dari kota.
Desa ini berlokasi di sebelah ujung selatan kecamatan gondang. Jarak untuk menuju desa ini sangatlah jauh hampir di sekeliling dan kanan kiri masih banyak semak belukar dan hutan jati. Terlebih kondisi sosial yang ada disekitar juga mendukung sebagaimana yang ada di desa Gumeng ini terkait dengan akses internet yang lumayan sulit. Banyak dari anak-anak yang ada di Desa Gumeng ini menghabiskan waktunya untuk bermain dengan teman sebaya. Sehingga banyak anak-anak baik laki-laki maupun perempuan yang ada didesa ini memiliki minat baca dan pendidikan yang rendah.
Tujuan RUMERA yaitu meningkatkan minat membaca anak-anak Desa Gumeng melalui Rumera berbasis kesetaraan gender dan menguatkan wawasan kesetaraan gender pada anak-anak melalui berbagai kegiatan Rumera yang berwawasan gender. Untuk mencapai tujuan tersebut, Rumah Melek Aksara menggunakan metode belajar sambil bermain (Learning by Games). Metode ini dipilih agar anak-anak dapat dengan mudah memahami suatu materi pembelajaran karena pembelajaran yang dilakukan inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan begitu RUMERA dapat dikatakan sebagai wadah yang memiliki banyak manfaat seperti media edukasi untuk meningkatkan budaya literasi pada anak-anak dengan berbasis kesetaraan gender, sebagai wadah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi kasus buta aksara yang ada di Indonesia.
Untuk mencapai tujuan dan manfaat yang di peroleh dari RUMERA, Mahasiswa UNESA telah menyediakan segala sarana dan prasarana guna mendukung kegiatan yang sudah dirancang, seperti tempat yang nyaman dengan hiasan gambar-gambar dan buku-buku bacaan lainnya. Buku yang di sediakan tidak hanya buku umum yang di jual di pasaran, melainkan terdapat buku materi dan buku pedoman kesetaraan gender yang dirancang secara khusus untuk kegiatan ini. Buku tersebut merupakan buku ciptaan tim Rumera yang disusun untuk kegiatan yang ada di Rumera. Sementara ini sudah ada kurang lebih 100 buku yang ada di Rumera yang dapat digunakan oleh anak-anak Desa Gumeng. Untuk mendukung literasi anak-anak Desa Gumeng, setiap hari kami selalu membuka donasi kepada siapapun untuk berbagi buku di Rumera.
Tidak hanya itu, mahasiswa UNESA juga telah merancang beberapa kegiatan yang ada di RUMERA dengan melakukan kerja sama dengan mitra di Desa Gumeng. Kegiatan ini meliputi mendongeng yang dilakukan menggunakan buku Kumpulan Dongeng Berbasis Gender yang diterbitkan oleh Tim Rumera yang berisi tujuh dongeng yang disertai dengan analisis cerita yang mengajak pembaca untuk berdiskusi menemukan nilai gender yang diperoleh dari dongeng tersebut, permainan tradisional yang mencerminkan kesetaraan gender, mewarnai yang dilakukan oleh anak-anak menggunakan buku mewarnai yang diterbitkan oleh Tim Rumera, membaca buku saku gender yang secara khusus dirancang oleh tim rumera dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan wawasan anak yang berkaitan dengan gender dan kegiatan yang terakhir guna meningkatkan literasi dan pemahaman kesetaraan gender pada anak yaitu dengan menggunakan film yang di dalamnya berisikan cerita tentang kesetaraan gender. Film yang dipilih oleh Tim Rumera salah satunya adalah film Zootopia.
Kegiatan Rumera ini diikuti oleh anak kelas 4-5 SD dengan jumlah anak yang datang ke Rumera 15 anak. Jumlah tersebut sudah termasuk cukup, karena jumlah anak kecil di Desa tersebut sangat terbatas, bahkan tidak ada anak yang saat ini kelas 6, sehingga pada tahun ajaran ini kelas 6 kosong. Respon baik dari warga membuat tim semangat mengabdi di Desa Gumeng. Bahkan salah satu guru TPQ Desa Gumeng mempersilakan rumahnya untuk digunakan tim saat tim bermalam di Desa Gumeng. Seperti saat PPKM saat ini, tim mendapatkan kabar bahwa anak-anak Desa Gumeng menunggu kedatangan Tim Rumera untuk mendampingi mereka dalam mengikuti kegiatan Rumera. Tidak hanya guru TPQ saja, namun pak lurah Desa Gumeng juga memepersilakan rumahnya untuk dijadikan tempat Tim Rumera untuk beristirahat saat mendampingi anak-anak di Rumera.
Dengan adanya RUMERA ini, diharapkan anak-anak yang ada di Desa Gumeng Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto dapat mempunyai minat baca dan pemahaman gender yang tinggi, agar anak-anak dapat memerangi kasus bias gender dan ketidakadilan gender yang sering terjadi. Anak-anak juga dapat meraih apa yang dicita-citakan dan memperoleh hak yang sama antara laki-laki dan perempuan. Sebagaimana motto Rumera adalah “Bersama Wujudkan Mimpi, Bersama Kita Bisa”. ( Tim )