Nasional

Khawatir Anaknya, Orang Tua Mahasiswa Unesa di China Minta Dipulangkan

Foto istimewa
Foto ilustrasi penanganan pasien corona (istimewa)

Lenterainspiratif.com, SURABAYA — Merebaknya virus Corona membuat puluhan mahasiswa asal Universitas Negeri Surabaya (Unesa) terisolasi di daerah Wuhan, China.

Kini puluhan orang tua mahasiswa yang sedang menemouh studi itu panik, meminta Pemerintah Indonesia segera mengevakuasi atau bahkan memulangkan seluruh mahasiswa ke Tanah Air.

“Kondisi disana memprihatinkan. Anak saya minta dievakuasi,” kata Trisuto Kustihandono (53), ayah dari Aprilia Mahardini, mahasiswi Unesa yang menempuh program beasiswa bahasa Mandarin di Central China Normal University (CCNU), di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Tengah, Selasa (28/1/2020).

Trisuto mengaku cemas dan khawatir akan kondisi kesehatan anaknya seiring merebaknya virus corona di Wuhan, China.

“Anak saya menginginkan untuk segera dievakuasi. Masalahnya, bagaimanapun juga dia itu kan masih muda, secara mentalitas juga masih labil,” jelasnya.

“Kalau kondisi di sana terus menerus seperti itu, ditempatkan di ruang isolasi, tertekan dengan adanya pemberitaan soal peredaran virus corona, otomatis akan mempengaruhi mentalnya,” ujar dia.

Berdasarkan kabar yang ia dapat dari putrinya di Wuhan, keadaan di Kota Wuhan seperti kota mati. Terlebih, sejak 23 Januari 2020, semua alat transportasi, baik kereta api, bus, maupun pesawat dari dan ke Wuhan ditutup total untuk sementara.

Ia mencemaskan kondisi anaknya apabila berlama-lama berada di ruang isolasi dan harus selalu diawasi ketika akan bepergian.

“Saya sebagai orangtua juga mencemaskan. Kami juga kepikiran bagaimana nasib anak saya di sana dengan kondisi kota seperti itu,” tutur Trisuto.

Di sisi lain, meski kebutuhan pokok tidak terganggu, namun keberadaan masker disebut semakin langka.

Apabila opsi untuk memulangkan mahasiswa Unesa ke Indonesia belum memungkinkan, ia menginginkan agar seluruh mahasiswa dievakuasi ke tempat yang lebih aman, seperti Beijing atau kota-kota lain yang lebih kondusi

“Kalau proses pemulangannya belum memungkinkan. Paling tidak anak-anak itu ditempatkan di tempat yang lebih kondusif yang agak aman. Permintaan kami begitu,” katanya.

Meski demikian, Trisuto memastikan bahwa sampai saat ini, kondisi kesehatan putrinya dalam keadaan sehat.

“Kabar terakhir yang saya terima tadi pagi, kondisinya masih sehat-sehat semua. Untuk kebutuhan pokok, makan, dan kebutuhan masker, serta sabun cuci untuk tangan, masih tersedia, disuplai dari pihak KBRI maupun Kemenlu,” imbuh dia.

Sebelumnya, Rektor Unesa Nurhasan memastikan 12 mahasiswanya tersebut dalam kondisi sehat dan aman.

Saat ini, kata dia, kantor urusan internasional Unesa terus berkomunikasi dengan Kemenlu terkait informasi terbaru dan kondisi kesehatan mahasiswanya di Wuhan.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan akan terus berkonsultasi dengan Konsulat Jenderal (Konjen) RRT di Surabaya untuk membantu memantau perkembangan seluruh mahasiswa asal Jatim sehingga tidak sampai terpapar virus corona.

“Pemprov Jatim akan melakukan yang terbaik, karena mereka adalah anak-anak Jatim dan ini menjadi perhatian kita. Termasuk di antaranya mengupayakan opsi pemulangan jika itu merupakan langkah terbaik,” kata Khofifah. (tim)

Exit mobile version