Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Ribuan narapidana di Lapas Mojokerto merayakan Idulfitri dengan cara yang berbeda tahun ini. Setelah melaksanakan salat Idulfitri pada Senin, 31 Maret 2025, mereka menikmati semangkok ketupat lengkap dengan opor ayam, sayur manisa, dan kacang panjang. Suasana penuh kebahagiaan ini menjadi momen perdana bagi mereka merayakan lebaran di balik jeruji besi, menggantikan suasana yang dulu terasa sepi di penjara yang pada tahun 1943 dikenal dengan nama Penjara Purwotengah.
Kalapas Mojokerto, Rudi Kristiawan, menjelaskan bahwa kegiatan makan bersama ketupat lebaran ini merupakan bentuk perhatian dari pihak lapas untuk menjaga kebersamaan dan kebahagiaan warga binaan. “Kami ingin agar meski sedang dalam masa pembinaan, warga binaan tetap dapat merasakan kebahagiaan saat Hari Raya. Ketupat ini menjadi simbol kebersamaan yang ingin kami jaga di Lapas Mojokerto,” ungkapnya.
Bagi sebagian warga binaan, momen ini sangat berarti. Banyak di antara mereka yang mengungkapkan perasaan terharu, karena meskipun jauh dari keluarga, mereka masih bisa merasakan nuansa lebaran. “Kami berharap momen ini bisa memberi semangat bagi mereka dalam menjalani masa pidana dan memotivasi untuk memperbaiki diri,” tambah Rudi.
Selain kegiatan makan ketupat, dua narapidana juga mendapat kebahagiaan ekstra dengan diberikan Remisi Khusus (RK) II. Keduanya langsung menghirup udara bebas setelah menjalani salat Idulfitri. Saat menerima remisi, mereka tampak terharu dan segera sujud syukur karena akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga pada hari yang penuh berkah.
Rudi Kristiawan menjelaskan bahwa remisi ini diberikan sebagai penghargaan kepada narapidana yang telah menunjukkan perilaku baik dan mengikuti program pembinaan dengan sungguh-sungguh. “Remisi ini merupakan hak bagi warga binaan yang memenuhi syarat administratif dan substantif. Kami berharap, setelah bebas, mereka bisa menjalani hidup yang lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan,” tutupnya.