
Lenterainspiratif.com | Ternate – Kejadian Aksi protes yang di lakukan para pedagang Pasar Higienis, Pasar Barito, dan Pasar Percontohan, serta para tukang ojek, di Kota Ternate pada minggu 3 Mei 2020 kemarin. Atas persoalan penutupan pasar, dengan alasan agar mengurangi kerumunan di tengah pandemi Covid-19 ini.
Kejadian tersebut di benarkan oleh Kepala UPTD Pasar Kota Ternate Tengah, Mahmud Ibrahim, saat di temui awak media pada Senin (04/05/2020).
“Aksi protes ini karena pedagang kesal, kesal karena penutupan jalan, kalau misalnya di tutup maka akses di jalan itu akan menyusahkan pedagang, karena yang angkut ikan dan es atau barang-barang di dalam itu harus di izinkan masuk. Tapi kan ini di tutup jadi akhirnya mereka putar jauh sana untuk masukan ikan, es dan barang-barang yang ada,” Ungkap Kepala UPTD Pasar Ternate Tengah.
Kata Mahmud, ini di berlakukan 1 hari di tutup dua kali, mulai dari pagi dari jam 9.00 Wit sampai jam 11.00 Wit, kemudian yang kedua itu dari jam 14.00 Wit sampai jam 18.00 Wit.
Kata Mahmud, Pedagang ini merasa bahwa di tutup sore saja merasa stengah mati, apa lagi di tutup pagi juga.
“Nah jadi misalnya itu di tutup, jadi mobil yang masuk di dalam pasar untuk angkut ikan, karena ikan inikan tara bisa lama di dalam mobil. Makanya mobil yang datang langsung cepat masuk, untuk membongkarnya, jadi itu masalahnya di situ, karena oto angkut ikan, es, dan barang-barang berputar nya terlalu jauh,” Ujarnya.
Sambungnya, kemudian masyarakat pernah keluhkan soal masyarakat yang berkunjung di pasar. “Ya karena itu kan soal pandemi covid-19 ini yang mengakibatkan masyarakat juga kurang berkunjung,” Ucapnya.
Menurut Mahmud, Jadi ini bukan soal penutupan, tapi masyarakat juga sudah menyadari untuk menghindari dari kerumunan, tapi bukan karena penutupan ini lantas masyarakat tidak berkunjung lagi ke pasar.
“Saya lihat ini kan sama saja, biar di tutup dari jam 2 sampai jam 6 sore itu, pantauan saya sama saja, tidak kurangnya pengunjung. Justru di hari-hari biasa dan di bulan puasa ini, untuk kunjungan orang ke pasar itu mengalami peningkatan lima kali lipat, artinya lebih naik, berbeda dengan di hari-hari yang lain,” Tandasnya.
Mahmud pun menjelaskan, Setelah kejadian itu, mereka dari Dinas Peridustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, melakukan rapat bersama dengan pihak Pemkot dan Tim Gugus Covid-19, kata Dia, maka untuk area parkir di dalam itu tidak di gunakan lagi, jadi targetnya kita dekatkan pedagang ke pembeli.
“Jadi pedagang itu kita keluarkan untuk menempati area parkir, supaya pembeli juga jangan terlalu lama-lama di pasar, agar kita sama-sama menghindari kerumunan yang ada di tengah pandemi Covid-19 ini,” Katanya.
Dirinya kembali tegaskan, Untuk perencanaan penutupan pasar di kota ternate “tidak ada”, dan tidak akan di tutup, dan sekarang aturannya untuk masuk di dalam pasar itu di atur, pedagang harus menggunakan masker, dan pengunjung pun wajib menggunakan masker.
“Jadi pengunjung tidak menggunakan masker, maka di usir keluar, karena ini tinggal kesadaran masing-masing saja, bukan lagi menunggu untuk pemerintah memberikan masker, tetapi tinggal kita saling peduli kesehatan kita masing-masing,” Tutupnya. (Toks).