lenterainspiratif.id | Mojokerto – Relokasi pedagang buah Pasar Tanjung di jalan KH. Nawawi mendapatkan wanti wanti dari DPRD Kota Mojokerto, wakil rakyat itu meminta agar satpol PP sebagai penegak perda selalu konsisten mengawasi agar jangan sampai ada PKL yang berjualan lagi di lokasi tersebut.
Anggota Komisi II, Mulyadi mengatakan melalui satpol PP Pemerintah kota ( Pemkot ) menjamin konsisten menjaga tiga ruas jalan bekas lapak PKL agar tak berjualan lagi.
“Sejak awal kita mendukung relokasi, tapi yang menjadi catatan penting untuk Pemkot terutama satpol PP agar konsisten,” kata Anggota Komisi II, Mulyadi, Kamis (24/11/2022).
Tak hanya itu, Politisi dari parpol berlambang matahari itu juga menegaskan jika tidak ada tindakan konsisten Satpol PP maka, ia menilai langkah menjadikan jalan KH. Nawawi menjadi area bongkar muat akan muspro. Ia menegaskan selama ini penertiban yang dilakukan terkesan musiman.
“Tindakan konsisten itu berupa mendirikan pos jaga, permanen jika perlu. Lha ketika ada satu atau dua PKL yang hendak jualan harus segera di larang. Jangan menunggu menjamur seperti yang sudah-sudah, karena selama ini penertiban terkesan rog-rog asem,” terangnya.
Selama ini tambahnya relokasi pedagang buah yang berada di luar pasar Tanjung Anyar merupakan langkah tepat agar pedagang yang berada di dalam pasar laku berjualan.
“Selama ini pedagang di dalam pasar mengeluh sepi, lha dengan relokasi diharapkan pembeli bisa langsung masuk ke pasar. Itu kembali lagi dengan catatan harus konsisten,” tegasnya.
Untuk pedagang yang di relokasi, Mulyadi berpesan agar segera menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada.
“Jika kondisi relokasi dianggap ala kadarnya, saya kira bisa dibicarakan baik-baik dengan dinas terkait. Beri mereka masukan, jangan sampai kondisi itu membuat relokasi jadi gagal,” terangnya.
Sementara itu pantuan di lokasi pedagang dengan sukarela membongkar lapak. Dibantu petugas satpol PP, pedagang membongkar lapak maupun kanopi yang menggangu trotoar.
Relokasi pedagang tumpahan dari pasar Tanjung Anyar ini dilakukan dalam upaya mewujudkan pasar sentralistik tematik yang menjadi program prioritas Pemkot Mojokerto.
Sebanyak 165 pedagang sedianya akan direlokasi ke pasar lain yang merupakan pasar tematik. Sebagian akan dimasukkan ke dalam pasar Tanjung dan pedagang buah akan direlokasi ke pasar Kranggan yang merupakan pasar khusus pasar buah.
Sedangkan yang berjualan sayur dan sembako akan direlokasi ke pasar sayur dan sembako Cakarayam dan pasar Kliwon diperuntukkan jualan makanan dan minuman.
Selain alasan tersebut, relokasi dilakukan supaya tidak ada kemacetan di jalan Residen Pamuji, KH Nala, dan Hos Cokroaminoto. Selain itu, untuk memberikan ruang dalam melakukan bongkar muat barang di jalan KH Nawawi. ( Roe )