Daerah

Reklamasi Kalumata Resahkan Warga, Ini Tanggapan Kadis PUPR Kota Ternate

×

Reklamasi Kalumata Resahkan Warga, Ini Tanggapan Kadis PUPR Kota Ternate

Sebarkan artikel ini
Foto : Kepala DPUPR Kota Ternate, Risval Tri Budiyanto.

Foto : Kepala DPUPR Kota Ternate, Risval Tri Budiyanto.

Kota Ternate. Maluku Utara
Lenterainspiratif.com — Proyek reklamasi pantai Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara, yang dikerjakan langsung dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Ternate ini, meresahkan warga Kota Ternate saat berkendaraan melintasi jalan raya menuju utara maupun selatan.

Alhasil, dalam pantauan media ini puluhan truk yang hendak mengangkut pasir galian (Timbunan), dapat membuat jalan berdebu. Dengan demikian, sudah seharusnya ini menjadi tugas dan tanggung jawab pemilik proyek dan dinas PUPR dapat mengatasi hal itu. Hal ini di sampaikan oleh Lurah Kalumata Ade Bayau saat dikonfirmasi media ini, di kantor Lurah, pada selasa (11/02/2020)

“Bukan itu saja, setiap kali truk beraktivitas keluar masuk lokasi kerja reklamasi selalu saja terjadi Kemacetan lalu lintas, belum lagi area jalan tersebut berdekatan dengan SPBU”.ucapanya Lurah

Lurah juga menyampaikan bahwa, jalan harus terus dipantau setiap saat, sebab ini adalah jalan umum, dan harus di siram setiap saat.

“mereka harus pantau terus, dan untuk mengatasi jalan berdebu karena jarak antara lokasi galian dengan tempat reklamasi agak begitu jauh, maka dari itu, harapan saya perlu ditambahkan 2 unit mobil penyitaan lagi”.tegasnya Lurah

Terpisah Kepala Dinas PUPR Kota Ternate Risval Try Budiyanto saat di wawancarai media ini di ruang kerjanya mengatakan, Pekerjaan reklamasi di Kelurahan Kalumata, PUPR selalu melakukan pemantauan terkait dengan jalanya pekerjaan reklamasi, tapi tidak intens.

“Ada Lurah dan masyarakat setempat juga ada, jadi mereka turut memantau, kalau saja ada hal-hal yang tidak baik mereka langsung kordinasi dengan kontraktor untuk mencari solusi”.jelasnya Risval

Risval juga menuturkan, semua perkerjaan itu mempunyai resiko, kalau mobil truk melakukan penimbunan, pasti berdebu karena pekerjaan tersebut mempunyai risiko.

“Pekerjaan sudah berjalan, kita tetap memalisir itu, melakukan penyiram jalan 2 jam sekali, kalau tidak di lakukan penyiraman maka kami akan melakukan peneguran di pihak kontraktor. Penyerahan itu juga melibatkan masyarakat setempat”.tuturnya

Tambahnya Dia “kami tetap menerima masukan- masukan dari rekan-rekan, karena hal ini sangat penting. Kami akan mengkordinasi dengan kontraktornya untuk menaikan volume penyirman dubuh di jalan”.tutupnya Risval Try Budiyanto (alif)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *