Kemudian dari DISNAKER mengumpulkan pendapatan Rp 4,06 miliar, melampaui target Rp 3 miliar atau realisasi 135,43 persen, DLH mencatat Rp 4,13 miliar dari target Rp3,19 miliar atau realisasi 129,75 persen, dan kontribusi terbesar dari RSUD Prof. Dr. Soekandar mencapai Rp166,7 miliar, melebihi target Rp160 miliar dengan persentase 104,19 persen.
“BAPENDA sendiri sudah merealisasikan sekitar Rp 395 miliar dari target Rp389 miliar, lebih sekitar Rp 6 miliar,” tutur Ardhi.
Ardhi melanjutkan, moncernya PAD tahun ini juga ditopang realisasi penerimaan pajak yang juga melampaui target. Di tahun ini, realisasi pendapatan pajak mencapai Rp393,93 miliar, melampaui target yang telah ditetapkan sebesar Rp389,04 miliar atau sebesar 101,26 persen.
Sejumlah sektor pajak menunjukkan kinerja yang sangat baik. Pajak BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) mencatat realisasi tertinggi dengan capaian Rp77,84 miliar dari target Rp68 miliar, atau sebesar 114,48 persen. Pajak restoran juga melampaui target, dengan realisasi Rp13,89 miliar dari target Rp12,5 miliar, atau 111,20 persen. Sektor pajak hotel mencatat realisasi Rp5,35 miliar dari target Rp5 miliar, atau 107,07 persen.
Pajak Air Tanah (AT) membukukan capaian Rp31,80 miliar dari target Rp30 miliar, atau 106,02 persen, sedangkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mencapai Rp117,07 miliar dari target Rp113 miliar, dengan persentase 103,61 persen. Pajak reklame juga mencatat hasil positif dengan realisasi Rp4,44 miliar dari target Rp4,3 miliar, atau 103,26 persen.
“Pendapatan tertingi di ssktor PPJ (pajak penerangan jalan) sebesar Rp 129,367,281,176 dari target Rp 126,000.000.000, dengan presentase 102.67 persen,” tuturnya.
