LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Viralnya permainan tradisional Lato-lato membuat Pemkot Mojokerto dan Jawa Pos Radar Mojokerto menggelar Lato-lato Challenge. Sebanyak 700 siswa dari 59 Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta se-Kota Mojokerto mengikuti Lato-Lato Challenge di Atrium Hall, Lantai Satu, Sunrise Mall Mojokerto, Jumat (13/1) siang ini.
Ajang tersebut dibuka langsung oleh Wali Kota Ika Puspitasari didampingi oleh Direktur Jawa Pos Radar Mojokerto (JPRM) M. Nur Kholis, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Amin Wachid, dengan memainkan lato-lato serentak, diikuti oleh seluruh peserta.
Sebelumnya, dalam sambutannya, wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini, mengapresiasi berbagai pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan yang diinisiasi oleh Pemkot Mojokerto dan Jawa Pos Radar Mojokerto.
“Kalau hari ini masih perwakilan dari sekolah, kedepan, menyambut hari jadi Kota Mojokerto tahun 2023 ini, kita ajak seluruh murid SD Kota Mojokerto, kita bikin kegiatan yang sama, di GOR Seni Mojopahit, samping Kantor Pemkot. Siap, ya anak-anak?,” tanya wali kota.
Sontak, ratusan peserta menjawab “siap” dengan serentak dan penuh semangat, sambil memainkan lato-lato. Sehingga suara khas “tek-tek” lato-lato memenuhi bangunan megah berlantai tiga itu.
Perlu diketahui, tidak sekadar mengikuti meramaikan trend permainan viral, ajang ini juga digelar sebagai upaya untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak masa kini terhadap permainan tradisional. Mengingat, mainan asal Amerika ini sebenarnya telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia sejak puluhan tahun lalu.
“Main lato-lato juga memiliki arti dan makna yang luar biasa. Kita hidup melangkah terus, ada titik-titik bertemu harus bergoncang. Memainkannya butuh stamina dan konsentrasi, ini sebuah pelajaran dan kemampuan yang harus ada pada diri kita,” ujar Nur Kholis.
Salah satu orang tua dari peserta ajang tersebut, Istiyah, mengaku senang dengan terselenggaranya acara tersebut. Ibunda Ahmad Vhino, siswa kelas 3 SDN Kranggan 5 ini menilai, lomba ini melatih putranya untuk percaya diri tampil di depan publik.
“Anaknya biar kendel (red: berani), dan jadi nggak main hp terus,” ujar warga lingkungan Kranggan V ini.
Proses lomba berlangsung dengan membagi ratusan peserta menjadi beberapa seleksi, hingga akhirnya menyisakan 3 besar. Adapun, setiap sesi diberi waktu 10 menit.
Para pemenang nantinya akan mendapat beragam hadiah. Mulai dari doorprize hiburan hingga uang tunai, serta sertifikat bagi masing-masing pemenang. (Roe/adv)