Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Universitas Islam Majapahit (UNIM) kembali berhasil meraih hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Kemendikbudristek 2023. Sebagai bentuk implementasi, dosen UNIM melakukan pengabdian masyarakat guna memberikan solusi dan mengembangkan pertanian di wilayah Mojokerto.
Ketua Tim Pelaksana pengabdian Achmad Rijanto mengatakan, program kegiatan pengabdia masyarakat ini dilakukan kepada Kelompok Tani ‘Sari Tani Rejo Satu’ di Desa Rejosari, kecamatan Jatirejo, kabupaten Mojokerto.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dosen UNIM dalam memberikan penyelesaian yang solutif terhadap masalah yang dihadapi masyarakat khususnya kelompok tani di mojokerto dari hasil penelitian yang telah dilakukan,” katanya, Minggu (20/8/2023).
Achmad Rijianto menjelaskan, pada kegiatan PKM ini Tim Pelaksana Pengabdian akan menghibahkan mesin pompa air sawah berbahan bakar ganda (dual fuel) dan Pompa air hydraulic ram pump (pompa hydramp).
“Mesin pompa air sawah berbahan bakar ganda (dual fuel) ini merupakan salah satu mesin hasil penelitian yang dikembangkan oleh program studi Teknik Mesin. Mesin ini merupakan modifikasi dari mesin pompa air berbahan bakar bensin saja menjadi berbahan bakar gas (LPG) dan besin (dual fuel),” jelasnya.
Tak hanya itu, tim juga melakukan pendampingan di bidang digital marketing dan peningkatan sumber daya petani, yang ditangani oleh anggota tim pengabdian dengan kemampuan yang cukup mumpuni. Keduanya adalah Suesthi Rahayuningsih, S.Si., M.Pd. dan Luki Ardiantoro, S.T., M.T.
“Keduanya mempunyai keahlian dibidang pengembangan SDM dan digital marketing. Pada kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa dari Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) guna memberikan pengalaman dan pembelajaran sehingga mahasiswa tidak hanya mendapatkan perkuliahan di dalam kelas saja,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Desa Rejosari, Widodo mengaku senang dan berterimakasih atas bantuan pompa air dan ilmu pengetahuan dari dosen UNIM selama proses pengabdian ini berlangsung.
“Hal ini akan membantu kami dalam pengairan sawah, tidak hanya bergantung pada air hujan maupun sungai. Kami juga berharap kegiatan pendampingan ini terus ada di desanya baik dari perguruan tinggi maupun instansi lain kedepannya,” kata Widodo.
Kepala desa Rejosari, Suprapto sangat antusias menyambut baik tindak lanjut pengembangan PKM ini dengan bekerjasama bersama FT dan FKIP UNIM.
“Harapan kami kedepan tidak hanya pada kelompok tani saja, tapi juga dilakukan pendampingan pada usaha-usaha lain yang ada di pedesaan, antara lain kelompok UMKM, kelompok Karang Taruna dan kelompok usaha produktif ataupun non produktif lain yang ada di desa,” pungkasnya. (Diy)