InspiratifJawa Timur

Putri Mas Kerto, Inovasi Pemantauan Alat Makan demi Dukung Program MBG di Mojokerto

×

Putri Mas Kerto, Inovasi Pemantauan Alat Makan demi Dukung Program MBG di Mojokerto

Sebarkan artikel ini
Putri Mas Kerto, Inovasi Pemantauan Alat Makan demi Dukung Program MBG di Mojokerto

KOTA MOJOKERTO, LenteraInspiratif.id — Guna mendukung program makan bergizi gratis (MBG), Dinas Kesehatan P2KB Kota Mojokerto meluncurkan inovasi “Putri Mas Kerto”, singkatan dari Pemeriksaan Mikrobiologi Alat Makan Sumber Keracunan Terpantau. Program ini menyasar tempat pengolahan makanan seperti rumah makan, depot, dan catering yang jadi mitra penyedia makanan MBG.

 

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023, setiap jasa boga wajib memenuhi standar kebersihan dan kesehatan, termasuk persyaratan mikrobiologi pada peralatan makan. Namun faktanya, masih banyak pelaku usaha kuliner di Mojokerto yang belum memeriksakan peralatan makannya ke Laboratorium Kesehatan Kota Mojokerto, terutama yang ditunjuk sebagai penyedia MBG.

 

“Kami temukan masih ada resto dan catering yang belum patuh. Padahal, pemeriksaan ini jadi syarat penting untuk menjaga standar higiene,” ungkap salah satu sanitarian dari Puskesmas setempat yang terlibat dalam pengawasan lapangan  Senin, (23/12/2024).

 

Melalui inovasi Putri Mas Kerto, petugas sanitarian bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Kota Mojokerto melakukan uji kebersihan alat makan menggunakan metode Total Plate Count (TPC) atau Angka Lempeng Total (ALT). Teknik ini mampu mendeteksi jumlah mikroorganisme aerobik yang bisa menjadi sumber kontaminasi pangan.

 

Hasil uji laboratorium yang memenuhi syarat akan diteruskan ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) sebagai dasar penerbitan izin operasional. Bila hasilnya tidak memenuhi, maka pengambilan sampel akan diulang sampai memenuhi standar keamanan pangan.

 

Dua lokasi yang sudah dijadikan percontohan dalam kegiatan ini yakni McDonald’s Kota Mojokerto pada 7 Agustus 2024, dan Pesen Kopi Plus pada 23 Desember 2024. Inovasi ini diharapkan mampu menekan potensi keracunan pangan dan meningkatkan kesadaran pengelola jasa boga akan pentingnya higiene alat makan.

 

Program ini juga menjadi bagian dari surveilans epidemiologi terhadap faktor risiko penyakit bawaan pangan. Dinkes menargetkan seluruh tempat pengolahan makanan di Mojokerto dapat memenuhi standar kebersihan secara berkala.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *