InspiratifJawa Timur

Puskesmas Wates Luncurkan Inovasi MBAK DESI BRANTAS TBC, Tekan Penularan TBC Melalui Disinfeksi Kamar

Puskesmas Wates Luncurkan Inovasi MBAK DESI BRANTAS TBC, Tekan Penularan TBC Melalui Disinfeksi Kamar

Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Dalam upaya menekan angka penularan Tuberkulosis (TBC), Puskesmas Wates mencetuskan sebuah inovasi layanan kesehatan berbasis pemberdayaan masyarakat bernama MBAK DESI BRANTAS TBC. Program ini merupakan terobosan baru dalam pengendalian penyebaran kuman TBC, khususnya di lingkungan rumah penderita.

 

MBAK DESI BRANTAS TBC merupakan singkatan dari kegiatan disinfeksi kamar tidur penderita TBC yang dilakukan secara langsung di wilayah Kelurahan Wates. Proses disinfeksi dilaksanakan oleh kader kesehatan di setiap Rukun Warga (RW), dengan fokus utama menurunkan risiko penularan kuman di udara.

 

Kepala Puskesmas Wates, dr. Mar’atus Sholikhah, menjelaskan bahwa inovasi ini diluncurkan sebagai bentuk pengendalian kualitas udara di lingkungan rumah pasien TBC. Inisiatif ini dinilai mampu menekan risiko penyebaran ke anggota keluarga lain maupun tetangga.

 

“Kegiatan inovasi ini dilaksanakan sebagai upaya pengendalian kualitas udara di lingkungan rumah pasien TBC, tujuannya untuk mencegah ekspansi perkembangbiakan bakteri dan penularan ke rumah tetangga serta reinfeksi ke penderita. Kegiatan ini disambut baik oleh penderita TBC, karena dapat mencegah penularan,” ungkap dr. Mar’atus, Kamis (13/6/2024)

 

Dari hasil pelaksanaan yang dilakukan sejak pertengahan Juni 2024, inovasi MBAK DESI BRANTAS TBC terbukti mampu menurunkan kadar kuman di udara dalam ruangan hingga 70,83% bahkan mencapai 100% pada beberapa kasus. Hal ini menunjukkan efektivitas langkah desinfeksi yang dilakukan secara rutin dan terstruktur.

 

“Dengan diluncurkannya inovasi MBAK DESI BRANTAS TBC mampu menurunkan kuman di udara 70,83% hingga 100%. Kegiatan ini diinisiasi oleh Kader TBC, Kader Motivator Kesehatan, Pokja Kelurahan Sehat, dan Lembaga Pengabdian Masyarakat wilayah Kelurahan Wates dengan sistem pemberdayaan masyarakat,” pungkas dr. Mar’atus.

 

Kegiatan ini tak hanya melibatkan tenaga medis, tetapi juga menggandeng kader motivator, tokoh masyarakat, serta relawan dari lembaga sosial lokal. Melalui kolaborasi lintas sektor ini, program MBAK DESI BRANTAS TBC diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi wilayah lain dalam mengendalikan penyebaran penyakit menular berbasis komunitas.

 

Dengan pendekatan partisipatif dan preventif, Puskesmas Wates menunjukkan bahwa langkah kecil di tingkat lokal mampu membawa dampak besar dalam upaya pemberantasan TBC di Kota Mojokerto. Inovasi ini juga menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, tangguh, dan bebas TBC.

Exit mobile version