Lenterainspiratif.id | Pasuruan – PT. JAI (Jatim Autocomp Indonesia) di jalan Wonoayu No.26, Wonoayu, Gempol, Kec. Gempol, Pasuruan harus menerima kebanjiran lantaran diduga saluran air perusahaan disumbat paksa oleh oknum yang mengatasnamakan warga.
Akibat saluran air yang ditutup oleh oknum yang mengatasnamakan warga Desa Gempol itu, kondisi dalam pabrik banjir. Tak hanya di dalam pabrik, pemukiman di sekitar perusahaan juga tergenang air.
Jika tak segera dibuka, intensitas hujan yang deras akan mengakibatkan banjir yang merugikan masyarakat sekitar dan perusahaan. Ketika ditemui sejumlah warga mendesak agar saluran segera dibuka.
Salah satu warga mengaku jengkel dengan ulah segelintir oknum yang mengusik PT. JAI dengan menutup paksa saluran air. Oknum dengan arogansinya itu tidak memikirkan dampak yang akan ditimbulkan.
“Kalau ditutup otomatis air tersumbat dan menggenang di dalam pabrik dan warga di sekitar pabrik juga ikut terdampak,” katanya, Sabtu (11/2/2023).
Menurutnya jika dibiarkan terus penutupan saluran akan berdampak lebih parah ke warga sekitar. Kini, katanya ketika hujan deras air mengenang, sehingga menggangu aktivitas.
“Menurut saya yang orang awam, menutup saluran air dengan paksa dan mengakibatkan dampak buruk bisa dipidanakan,” tuturnya.
“Warga sudah tidak peduli dengan tindakan segelintir oknum itu. Tindakan mereka tidak mewakili warga Desa Gempol, warga sangat terbantu adanya PT. JAI,” tambahnya.
Hal senada dikatakan warga lain, ketika ditemui salah satu warga mengaku geram dengan tindakan arogan dan semena-mena segelintir oknum yang mengaku tokoh masyarakat itu.
“Kalau pabrik banjir dan berdampak juga pada warga sekitar penutupan saluran harus dibuka kalau tidak segera dibuka polisi harus bertindak,” katanya.
Ia berharap ulah segelintir oknum dengan mengusik PT. JAI segera dihentikan. Menurutnya, tak ada alasan untuk mencari masalah dengan perusahaan.
“Ini ada kabar yang beredar PT. JAI akan pindah lokasi karena terganggu oleh oknum. Padahal, selama ini warga desa merasa adem ayem, bahkan terbantu secara ekonomi akan adanya PT. JAI,” tukasnya.
Sebelumnya, Warga Desa Gempol mengaku resah dan kecewa adanya wacana PT. JAI akan pindah lokasi.
Wacana beredar di masyarakat jika PT. JAI akan pindah lokasi lantaran terganggunya aktivitas kegiatan industri akibat tuntutan dari oknum yang mengatasnamakan warga desa. Padahal, selama ini warga desa merasa adem ayem, bahkan terbantu secara ekonomi akan PT. JAI.
Sehingga jika PT. JAI akan pindah, warga mengaku akan rugi dan secara ekonomi akan terganggu akibat ulah segelintir orang.
Ketika ditemui sejumlah warga kompak menolak ulah oknum yang mengusik keberadaan PT. JAI. Menurutnya, ulah oknum segelintir orang dengan menutup dan melakukan vandalisme ke dinding pabrik bukan mewakili keinginan warga Desa Gempol.
“Tuntutan itu tidak mewakili dari mayoritas warga Desa Gempol. Warga merasa adem ayem sebelum adanya tuntutan dari oknum yang hanya selintir itu,” katanya ketika ditemui, Kamis (9/2/2023).
Lebih lanjut pria paruh baya ini mengaku jika saat ini kondisi warga saat ini resah, lantaran beredar kabar adanya wacana PT JAI pindah lokasi akibat terganggu dari oknum yang mengatasnamakan warga.
“Warga selama ini telah mendapatkan banyak manfaat dari keberadaan PT. JAI baik langsung maupun tidak langsung. Seperti keberadaan perusahaan bisa menghidupkan perekonomian warga, penyerapan tenaga kerja dari warga setempat,” tuturnya. ( Roe)