Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Proses pengerjaan Patung Gajah Mada yang akan menjadi ikon baru di Jalan Gajah Mada, Kota Mojokerto terus berjalan. Saat ini, progres pengerjaan telah mencapai 80 persen dan memasuki tahap pra-finishing.
Seniman Patung Kota Mojokerto, Putut Nugroho, yang terlibat dalam pengerjaan, menjelaskan bahwa patung ini merupakan hasil kolaborasi antara pematung dari Kabupaten dan Kota Mojokerto.
“Progresnya saat ini kurang lebih sudah 80 persen. Mas Pj (Penjabat Wali Kota) menginginkan agar patung ini dikerjakan oleh pematung Mojokerto Raya. Tahap awal dikerjakan teman-teman dari Kabupaten Mojokerto, sementara kami dari Kota Mojokerto dilibatkan dalam proses pra-finishing,” ujar Putut, Jumat (8/12/2024).
Pengerjaan patung dilaksanakan di Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, oleh tim yang terdiri dari lima pematung lokal. Empat orang berasal dari Kabupaten Mojokerto, yaitu Mulyono, Reyfandis, Maulana, dan Ade, sementara Putut Nugroho mewakili Kota Mojokerto.
Patung ini memiliki tinggi 3,5 meter dengan lebar dudukan 2,5 meter dan terbuat dari bahan cor semen pasir dengan kerangka besi. “Semua bahan yang digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan Dinas PUPR,” tambah Putut.
Saat ini, lanjut Putut memaparkan, pengerjaan berfokus pada tahap pra-finishing, termasuk penyempurnaan ekspresi wajah dan detail motif yang menjadi ciri khas sosok Patih Gajah Mada. “Kami sedang menyempurnakan detail ekspresi wajah agar patung ini terlihat lebih hidup dan berkarakter,” jelas Putut.
Pengerjaan yang dimulai sejak 4 November 2024 ini dijadwalkan rampung dalam waktu 1,5 bulan, yakni pada 12 Desember 2024, dengan batas akhir pengerjaan pada 15 Desember.
Patung sosok yang mengikrarkan ‘Sumpah Palapa’ ini akan menggantikan Tugu Adipura di Jalan Gajah Mada. Proyek ini diprakarsai oleh Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) dengan dibiayai APBD sebesar Rp 133 juta.
“Selain mempercantik tata ruang kota, patung ini juga merepresentasikan nilai-nilai sejarah dan budaya yang diwariskan oleh Patih Gajah Mada,” pungkas Putut. (Diy)