Daerah

Produk Rokok Sampoerna Akan Ditarik, Ini Masalahnya

×

Produk Rokok Sampoerna Akan Ditarik, Ini Masalahnya

Sebarkan artikel ini
foto : ilustrasi / istimewa

foto : ilustrasi / istimewa

lenterainspiratif.com | Surabaya – Produk rokok dari PT HM Sampoerna Tbk Rungkut 2 Surabaya tetap akan didistribusikan ke masyarakat. Pihak Sampoerna mengklaim telah menjamin standar produk sebelum didistribusikan hingga tingkat konsumen.

“Komitmen kami pada kualitas produk dan integritas merek. Cara Sampoerna untuk menjamin standar tertinggi sebelum produk sampai ke tangan konsumen dengan melaksanakan karantina produk,” kata Direktur PT HM Sampoerna Tbk Elvira Lianita, Sabtu (2/5/2020).

Elvira menyebut karantina produk Sampoerna dilakukan selama 5 hari sebelum pendistribusian. Hal itu untuk memastikan sanitasi dan kualitas produk.

“Jadi karantina ini penting untuk kualitas produk dan integritas merek sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa (European CDC) yang menyarankan karantina 3 hari untuk memastikan sanitasi produk,” jelasnya. Berdasar rekomendasi itu pula dikatakan bahwa COVID-19 akan bertahan 72 jam pada permukaan plastik dan besi baja, 4 jam pada tembaga, dan 24 jam pada kardus.

“Sampoerna memberlakukan karantina produk selama 5 hari, hampir dua kali lipat dari anjuran otoritas kesehatan dunia,” terangnya.

Selain itu sebelum pabrik Sampoerna di Rungkut 2 Surabaya tutup, pihaknya memastikan seluruh karyawan telah menggunakan masker dan hand sanitizer. Di pabrik juga diberlakukan pembatasan akses ke area produksi serta menerapkan physical distancing di seluruh area dan fasilitas produksi.

Sebelumnya beredar pesan di WhatsApp PT HM Sampoerna Tbk akan memusnahkan produk rokok yang dikeluarkan melalui jalur ekspedisi Sabtu (25/3) hingga (30/4). Produk rokok tersebut akan ditarik untuk dimusnahkan.

Kabar itu viral setelah 2 karyawan PT HM Sampoerna meninggal karena COVID-19. Pascakejadian itu, 506 karyawan menjalani rapid test. Dan sekitar 123 karyawan rapid test reaktif. Kini, dilakukan test swab dan masih menunggu hasilnya secara bertahap. Sementara pabrik merumahkan karyawan dan menghentikan produksi. (sumber detik)