Jawa TimurPeristiwa

Pria Tewas di Sungai Dengan Tangan Terikat Di Banyuwangi Dipastikan Bunuh Diri

×

Pria Tewas di Sungai Dengan Tangan Terikat Di Banyuwangi Dipastikan Bunuh Diri

Sebarkan artikel ini
Penemuan Mayat Pria Dengan Tangan Terikat di Sungai kalisetail Kediri  Bikin Geger 
Ilustrasi

Penemuan Mayat Pria Dengan Tangan Terikat di Sungai kalisetail Kediri  Bikin Geger 
Ilustrasi

Banyuwangi | Lenterainspiratif.id – Purwanto (54) warga Desa Pesantren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, pekerja proyek digitalisasi dam di Desa Sidorejo yang ditemukan tewas di Sungai Kali Setail DAM 1 tempatnya bekerja pada Selasa (14/9), dengan tangan terikat dan kaki diberi pemberat, dinyatakan tewas karena bunuh diri.

Hal itu terungkap setelah pihak kepolisian melakukan serangkaian penyelidikan, mulai dari olah TKP hingga meminta keterangan dari sejumlah saksi.

“Kita sudah olah TKP, dan periksa saksi-saksi. Siang ini hasil autopsi juga sudah keluar. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan,” ujarnya Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu, Kamis (16/9/2021).

“Kesimpulannya korban meninggal bunuh diri. Ini juga sesuai dengan keterangan teman korban, bahwa korban mengalami depresi,” tambahnya.

Pernyataan itu juga dikuatkan dengan Danya hasil autopsi yang disampaikan oleh Kepala Instalasi Kamar Jenazah RSUD Blambangan, dr. Solakhudin.

“Kita tidak menemukan tanda-tanda trauma atau bekas kekerasan pada tubuh luar korban,” kata dr. Solakhudin.

Selain itu, tim medis juga menemukan bekas darah dari kedua lubang hidung dan mulut. Darah tersebut keluar akibat korban kesulitan bernafas saat tenggelam di dasar sungai.

“Juga kita temukan jejas atau bekas ikatan tali pada pergelangan kaki kanan bawah. Diameternya 23 cm dan lebar 4 cm. Jadi tidak ada tanda-tanda kekerasan,” tambahnya.

Sedangkan hasil pemeriksaan organ dalam korban, ditemukan sedikit cairan bening pada saluran pernafasan sekitar leher korban.

“Juga ada perdarahan di paru-paru serta pembesaran jantung pada ventrikel sebelah kiri. Artinya, jenazah masuk ke dalam air dalam posisi masih bernafas,” ungkapnya.

“Darahnya menjadi kehitaman dan encer. Kehitaman karena karbon dioksida, sementara encer karena bercampur air tawar,” tutupnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa korban meninggal dunia karena gangguan jantung di bagian ventrikel, akibat adanya cairan air tawar yang masuk.

Saat ini jenazah korban telah diserahkan ke pihak keluarga, dan di bawa ke kampung halaman untuk segera di makamkan. ( Suf )