Maluku Utara

PMII Baabullah Ternate Gelar Aksi Tolak Pilkada 2020 Dan Cabut UU No 11 Tahun 2020 (Ciptaker)

×

PMII Baabullah Ternate Gelar Aksi Tolak Pilkada 2020 Dan Cabut UU No 11 Tahun 2020 (Ciptaker)

Sebarkan artikel ini
PMII Baabullah Ternate Gelar Aksi Tolak Pilkada 2020 Dan Cabut UU No 11 Tahun 2020 (Ciptaker)
Mahasiswa PMII Ternate saat melakukan aksi turun ke jalan

PMII Baabullah Ternate Gelar Aksi Tolak Pilkada 2020 Dan Cabut UU No 11 Tahun 2020 (Ciptaker)
Mahasiswa PMII Ternate saat melakukan aksi turun ke jalan

Lenterainspiratif.id | Berita Ternate – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Baabullah Ternate, gelar aksi Tolak Pilkada 2020, Cabut UU No 11 Tahun 2020 (Cipta Kerja) dan Bangun Partai Politik Alternatif. Jumat (04/12/2020).

Aksi dimulai pada pukul 15.00 Wit, dengan rute aksi, Depan Dodoku Ali, Pasar Barito, Taman Nukila dan Land Mark, dengan Jumlah massa aksi berkisar 40 orang lebih.

“Bagi kami pilkada serentak yang akan diselenggarakan pada tanggal 9 Desember 2020 hanya akan mempermasif proses perampasan ruang hidup rakyat, yakni petani, nelayan buruh dan seluruh rakyat miskin,” ucap Rizkiyawan Hasan, Kordinator Lapangan Aksi, sekaligus sebagai Ketua Umum PMII Babullah Ternate.

Menurutnya, hal ini dikarenakan hampir semua Pasangan Calon (Paslon) yang didorong oleh partai politik borjuasi yang punya Afiliasi dengan kekuatan Oligarki perusak lingkungan dan pembunuh rakyat yang mendapat tracking anggaran dari kekuatan pemodal internasional.

“Kita bisa liat secara nyata ketika pengesahan Omnibus law pada tanggal 5 November 2020 kemarin, yang di ketahui pasca pengesahan yang dilakukan oleh seluruh fraksi partai yang ada di DPR-RI itu mendapat penolakan secara massif yang dilakukan oleh seluruh kekuatan rakyat,” ujar Riski.

Namun kata Korlap, tidak pernah dipertimbangkan apa lagi di Akomodir oleh DPR-RI. Hal ini mencerminkan bahwa dalam pilkada ini maupun paslon A atau B yang menang rakyatnya tetap kalah.

“Olehnya itu Kami dari PMII Cabang Baabullah Kota Ternate Bersikap menolak keras Pilkada Serentak 2020 nanti, karena bagi kami pasca pilkada, Penggusuran Lahan, Ekploitasi SDA, Penghisapan tenaga Buruh dan Kriminalisasi rakyat akan tetap terjadi,” tegasnya.

“Kami juga akan mengkonsolidasikan seluruh kekuatan rakyat untuk membangun satu kekuatan partai politik alternatif yang lahir dari rahim rakyat itu sendiri,” tutupnya. (Toks).

Banner BlogPartner Backlink.co.id