BudayaWisata

Petilasan Prabu Hayam Wuruk Tidak Dianggap Situs Purbakala

×

Petilasan Prabu Hayam Wuruk Tidak Dianggap Situs Purbakala

Sebarkan artikel ini
Foto : petilasan prabu hayam wuruk ( reco banteng)

Foto : petilasan prabu hayam wuruk ( reco banteng)

Mojokerto – Petilsan Prabu Hayam Wuruk dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat peristirahatan Prabu Hayam Wuruk, orang-orang di sekitar tempat ini biasanya menyebut dengan Reco Banteng (Arca Banteng). Tempatnya di Desa Panggih, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Namun, menurut Sutrisno selaku juru kunci,  Tempat ini tidak dianggap sebagai situs purbakala oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.

 

Akhirnya Reco Banteng dikelola oleh Pemerintah Desa Panggih, yang bekerjasama dengan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DISPORA) Kabupaten Mojokerto.

”Reco Banteng tidak dianggap sebagai situs purbakala karena tidak layak, dan yang menilai layak tidaknya sebagai cagar budaya itu Bupati, kemudian dibawa ke Provinsi dan Nasional, tinggal nanti kita lihat hasilnya seperti apa,” kata Anang, Humas BPCB.

Anang menjelaskan, bahwa permasalahan Reco Banteng sama seperti makam Siti Inggil, situsnya sudah tercemar oleh warga, karena melakukan perubahan atau renovasi tanpa berkordinasi dengan pihak BPCB, akhirnya situs itu sudah tidak ada ciri keasliannya dan ciri otentisnya sudah hilang.

 

”Coba berkordinasi dengan kami, pasti kami berikan masukan, bangunan apa yang ada di situ, materialnya apa, dan bagaimana bangunanya, supaya kekunoannya masih tampak. Lah, itu bangunnya kan sudah modern (Reco Banteng-red), ada keramiknya,” tegas Anang.

 

”Maka dari itu BPCB tidak berani masuk ke dalam tempat ini karena sudah difungsikan lain oleh masyarakat sekitar,” tambahnya.

Sejak ditemukan, Arca Banteng sudah tiga kali direnovasi dengan kurun waktu 1963-1995. Reca Banteng berada di kawasan antara perkebunan tebu dan jagung, tempatnya tidak begitu kelihatan dari jalan. Di dalam bangunan Reco Banteng ini terdapat sebuah makam, yang dipercaya sebagai makamnya Prabu Hayam Wuruk dan lukisan Patih Gajah Mada. Di dinding sebelah kiri dan kanan bangun ini, juga terdapat patung refil perjalan hidup Patih Gajah Mada dan Prabu Hayam Wuruk.

Di kawasan Reco Banteng ini juga terdapat Petilasan pengikut Prabu Hayam Wuruk, Hyang Sapu Jagad, musholla, dan sebuah sumur yang dipercaya bisa menyembuhkan segala penyakit. Pengunjung Reco banteng ini bukan hanya dari daerah mojokerto dan sekitarnya. Numun, juga dari daerah lain bahkan luar negeri. ”Pengunjungnya banyak, dari Bali, malaysia juga,” ujar Sutrisno.

Untuk kedepannya, Reco banteng ini akan dijadikan sebagai tempat wisata, dan akan dibangun sebuah taman dan patung Prabu Hayam Wuruk. ”Rencanaya tahun ini, bulan Juni,” ungkap Sutrisno. (fron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *