Jawa TimurPeristiwa

Perkuat City Branding, Pemkot Gelar Lomba Batik Khas Kota Mojokerto

Lomba Batik, Kota Mojokerto,
Dewan Juri lomba desain batik khas Kota Mojokerto

Lenterainspiratif.id | Mojokerto – 8 pengrajin mengikuti lomba desain batik khas Kota Mojokerto di Gedung Command Center, Kantor Pemkot Mojokerto, Selasa (4/4/2023). Kegiatan ini digelar untuk untuk menjaga warisan budaya leluhur serta memperkuat city branding Kota Mojokerto sebagai kota pariwisata berbasis sejarah dan budaya.

 

 

Sebanyak 11 karya batik dipertontonkan para pengrajin kepada para dewan juri yang terdiri dari Walikota Mojokerto Ika Puspitasari, Sekdakot, Deskranasda, Dewan Kebudayaan Daerah (DKD). Adapun desain terbaik dari lomba ini akan dijadikan seragam Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN setiap hari Jumat.

 

 

 

Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mengaku bersyukur karena diberi kesempatan untuk melihat dan menilai secara langsung hasil karya UMKM pengrajin batik Kota Mojokerto.

 

“Panjenengan semua adalah aset berharga Kota Mojokerto karena sudah melestarikan budaya leluhur. Selain itu juga mampu menggali warisan budaya majapahit untuk dituliskan dalam selembar kain yang berciri khas,” ujarnya.

 

Ning Ita menyebut, lomba desain batik ini sebagai salah satu sarana menjembatani kreativitas para pengrajin batik Kota Mojokerto agar terus berkarya melahirkan dan mengembangkan motif batik yang ada di Kota Mojokerto.

 

“Saya berharap lomba ini mampu melahirkan pembatik-pembatik baru di Kota Mojokerto. Dan juga mampu menambah khasanah perbendaharaan motif batik khas Kota Mojokerto yang didaftarkan di HAKI,” harapnya.

 

Sementara itu, Ani Wijaya, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto mengatakan Pemkot Mojokerto memberikan kesempatan berharga untuk para pengrajin batik di Kota Mojokerto melalui lomba desain batik.

 

 

“Sekaligus sebagai upaya pelestarian dan menggambarkan besarnya nama Majapahit melalui kearifan lokal batik. Sehingga dapat tercipta suatu desain motif baru tanpa menghilangkan identitas Kota Mojokerto didalamnya,” jelasnya.

 

Ani menambahkan, lomba ini di ikuti oleh 8 pengrajin dengan 11 karya dan memperebutkan hadiah uang tunai senilai total Rp 11 juta.

 

Adapun dewan juri utama adalah Wali Kota Mojokerto beserta Sekdakot Mojokerto Gaguk Tri Prasetya, Ketua Dekopinda Kota Mojokerto Supriyadi KS serta Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kota Mojokerto Ayyuhannafi.

 

“Khusus untuk DKD akan memberi penilaian terkait makna dan filosofi sejarahnya. Sedangkan Ibu Walikota, Sekda dan Ketua Dekopinda akan memberikan penilaian dari segi estetika, komposisi, kreativitas serta orisionalitasnya,” terangnya.

 

Ani menegaskan, juara satu dalam lomba desain batik kali ini belum tentu akan digunakan sebagai seragam batik hari Jumat pegawai Pemkot Mojokerto. Sebab desain tersebut akan dikaji ulang terkait tingkat kesulitannya.

 

“Selain itu akan kita lihat lagi sejauh mana desain itu bisa di aplikasikan pada pencantingan atau pembuatan batiknya. Karena yang kita cari untuk motif seragam nantinya yakni selain desain yang bagus, harganya juga harus terjangkau serta kualitasnya pun memadai,” pungkasnya. (Roe/adv)

Exit mobile version