Teknologi

Pengguna Facebook dan Instagram Bisa Hapus Iklan, Segini Biayanya

×

Pengguna Facebook dan Instagram Bisa Hapus Iklan, Segini Biayanya

Sebarkan artikel ini
Facebook, Instagram, Hapus iklan
Gambar ilustrasi

Lenterainspiratif.id | Teknologi – Instagram dan Facebook akan meluncurkan fitur yang memungkinkan pengguna untuk menghapus iklan di lini masanya. Namun, pengguna perlu membayar sebesar 10 euro atau sekitar Rp160 ribu.

Fitur ini dilaporkan akan segera hadir untuk pengguna yang berbasis di Eropa. Fitur tersebut merupakan upaya Meta mematuhi peraturan Uni Eropa yang mengancam akan membatasi kemampuan Meta untuk mempersonalisasi iklan bagi pengguna tanpa persetujuan mereka dan merugikan sumber pendapatan utamanya.

Dikutip dari Reuters, menawarkan pilihan antara paket gratis yang didukung iklan dan langganan berbayar mungkin akan membuat pengguna memilih paket yang pertama, sehingga membuat Meta mematuhi peraturan Uni Eropa tanpa mempengaruhi bisnis iklannya.

Harga untuk menggunakan fitur tersebut mungkin akan berbeda pada perangkat seluler. Harga untuk satu akun bisa menjadi sekitar 13 euro atau sekitar Rp212 ribu karena Meta akan memperhitungkan komisi yang dibebankan oleh toko aplikasi Apple dan Google.

Sebagai perbandingan, Netflix (NFLX.O) mengenakan biaya 7,99 euro atau Rp130 ribu untuk berlangganan paket streaming terendahnya, sementara YouTube Premium (GOOGL.O) berharga sekitar 12 euro (Rrp196 ribu) dan layanan Premium Spotify (SPOT.N) berharga sekitar 11 euro (Rp179 ribu).

Sebelumnya, Meta didenda 390 juta euro (Rp6,3 triliun) awal tahun ini oleh Komisioner Privasi Data Irlandia, dan diberitahu bahwa mereka tidak dapat menggunakan apa yang disebut “kontrak” sebagai dasar hukum untuk mengirim iklan kepada pengguna berdasarkan aktivitas online mereka.

Perusahaan media sosial ini kemudian mengatakan bahwa mereka bermaksud untuk meminta persetujuan dari para pengguna di Uni Eropa sebelum mengizinkan bisnis untuk menargetkan iklan untuk memenuhi persyaratan peraturan yang terus berkembang di wilayah tersebut.

Juru bicara Meta mengatakan perusahaan ini tetap ingin memberikan “layanan gratis yang didukung oleh iklan yang dipersonalisasi,” tetapi sedang menjajaki opsi-opsi untuk memastikan pihaknya mematuhi persyaratan peraturan yang terus berkembang. (Bal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *